DPR Sebut Penulisan Sejarah Harus Dilihat dari Seluruh Perspektif

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 04 Juni 2025 | 09:00 WIB
Anggota DPR Bonnie Triyana (kanan). (BeritaNasional/dok PDIP)
Anggota DPR Bonnie Triyana (kanan). (BeritaNasional/dok PDIP)

BeritaNasional.com -  Anggota Komisi X DPR Bonnie Triyana menilai dalam penulisan sejarah harus menggunakan banyak perspektif. Menurutnya sejarah tidak bisa dilihat dalam satu sisi positif atau satu sisi negatif saja.

Hal itu menanggapi pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang rencana  pemerintah menulis ulang sejarah akan menggunakan tone positif.

"Kalau kita hanya mengglorifikasi masa lalu dari sisi terangnya saja, sisi baiknya saja, itu berpotensi karya sejarah terpleset," ujar Bonnie kepada wartawan, dikutip Rabu (4/6/2025).

"Kalau kita ngomongin jeleknya doang, juga enggak bagus. Tapi yang bagus itu kita kedua sisi, bahkan seluruh perspektif ditulis, supaya kita bisa belajar," cetusnya.

Menurut Bonnie, penulisan sejarah dengan menggunakan perspektif yang berbeda-beda mendorong untuk belajar sebab sejarah ada untuk dipelajari.

"Supaya kita bisa belajar, karena kita hidup sebagai bangsa Indonesia bukan untuk hari ini. Untuk 2 tahun, 10 tahun, untuk selama-lamanya. Makanya harus ada yang dipelajari," ujar sejarawan ini.

Bonnie juga menilai penulisan ulang sejarah ini bisa menjadi momentum bangsa Indonesia untuk belajar dan memerbaiki diri.

"Iya menurut saya ini momentum untuk kita semua, karena saya yakin presiden juga melihat ini momentum, apalagi dia mau bersih-bersih, mau perbaiki situasi kondisi kita. Jadi saya pikir kita harus belajar dari masa lalu, jadi penulisan buku ini ada gunanya," tandasnya. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: