Pangkalan Udara Rusia Diserang Drone Ukraina, Putin Siap Bertindak

BeritaNasional.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa serangan besar-besaran Ukraina menggunakan drone terhadap pangkalan udara Rusia pada 1 Juni lalu akan direspons dengan tindakan tegas. Pernyataan ini disampaikan dalam percakapan telepon selama 75 menit dengan Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 4 Juni 2025.
Dalam serangan tersebut, Ukraina menggunakan 117 drone untuk menghancurkan sedikitnya 12 pembom strategis Rusia, menyebabkan kerugian sekitar $7 miliar.
Serangan ini menargetkan fasilitas militer yang dianggap penting oleh Moskow, termasuk pembom jarak jauh yang mampu membawa senjata nuklir.
Meskipun sebelumnya Rusia menyatakan opsi militer "tersedia", pejabat Rusia belum mengonfirmasi rincian spesifik dari respons yang direncanakan.
Namun, mereka menekankan bahwa serangan drone tersebut dianggap sebagai upaya Ukraina untuk menggagalkan proses diplomasi yang sedang berlangsung .
Upaya Diplomasi dan Tantangan yang Dihadapi
Setelah percakapan dengan Putin, Trump juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Trump menyatakan bahwa kedua pemimpin sepakat untuk memulai negosiasi guna mengakhiri konflik, meskipun ia mengakui bahwa perundingan tersebut tidak akan menghasilkan perdamaian segera.
Namun, serangan lanjutan oleh Rusia terhadap infrastruktur sipil Ukraina, termasuk rumah sakit di Sumy, menunjukkan bahwa upaya diplomasi menghadapi tantangan besar.
Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima gencatan senjata yang tidak mencakup penarikan pasukan Rusia dari wilayah yang diduduki.
GAYA HIDUP | 15 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 17 jam yang lalu