BNPB Catat 17 Bencana dalam 24 Jam Terakhir, Ini Wilayah Paling Terdampak

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 09 Juni 2025 | 19:31 WIB
Petugas mengevakuasi warga saat melintasi banjir di kawasan Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Petugas mengevakuasi warga saat melintasi banjir di kawasan Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) mencatat sebanyak 17 kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, terdapat 10 bencana yang tergolong menonjol karena menimbulkan dampak besar terhadap masyarakat maupun infrastruktur.

Angin kencang dilaporkan melanda tujuh desa di enam kecamatan di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

“Peristiwa ini berdampak pada 13 kepala keluarga (KK) atau 21 jiwa. Sebanyak 13 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian: 3 unit rusak berat, 3 rusak sedang, dan 7 lainnya rusak ringan,” ujar Muhari dalam keterangan tertulis, Senin (9/6/2025).

Warga terdampak telah melakukan pembersihan puing-puing rumah dan mengevakuasi barang-barang penting ke lokasi yang lebih aman.

Sementara itu, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, angin kencang menyebabkan kerusakan pada 19 rumah di dua desa dalam dua kecamatan.

“Angin kencang berdampak pada 22 KK atau 63 jiwa, dengan 4 KK (10 jiwa) terpaksa mengungsi,” tambah Muhari.

Pohon tumbang juga dilaporkan terjadi dan telah dievakuasi oleh tim gabungan setempat.

Banjir dan Karhutla di Sulawesi Tengah dan Sumatera Barat

Muhari juga melaporkan bencana banjir dan kebakaran hutan yang terjadi di Sulawesi Tengah dan Sumatera Barat.

Di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, banjir merendam 54 rumah yang dihuni oleh jumlah KK yang sama.

“Fasilitas umum seperti tempat ibadah, tempat usaha, panel surya, akses jalan, dan jembatan turut terdampak,” ujarnya.

Meski genangan air telah surut, jembatan di Dusun 2 mengalami kerusakan parah dan tak bisa dilewati kendaraan.

“Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, telah menghanguskan sekitar 2 hektare lahan,” jelasnya.

Namun, proses pemadaman cukup sulit karena medan berbukit dan keberadaan pecahan batu yang membahayakan petugas.

Update Bencana di Sejumlah Wilayah

Selain kejadian baru, BNPB juga mencatat perkembangan dari enam bencana yang sudah terjadi sebelumnya.

  • Di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, banjir berdampak pada 141 KK atau 548 jiwa, dengan 141 rumah terdampak dan satu keluarga mengungsi. Kondisi air saat ini sudah mulai surut.
  • Di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, banjir memengaruhi 2.301 KK atau 6.946 jiwa, dan 1.212 rumah mengalami kerusakan. Namun, situasi berangsur membaik.
  • Angin puting beliung di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, merusak 101 rumah dan berdampak pada 104 KK. Proses pembersihan dan pemulihan tengah dilakukan.
  • Kebakaran hutan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, berhasil dipadamkan setelah sebelumnya membakar sekitar 10 hektare area hutan.

Dua banjir lain juga terjadi di Provinsi Jawa Tengah:

  • Di Kota Pekalongan, banjir berdampak pada 1.843 KK, dengan jumlah rumah terdampak yang sama.
  • Di Kabupaten Demak, banjir masih berlangsung, memengaruhi 2.973 KK atau 11.712 jiwa, serta 2.988 rumah terdampak.

“Kami terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan BPBD serta dinas-dinas terkait di masing-masing wilayah,” tutup Muhari.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: