Di Green Impact Festival 2025, Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Percepatan Transisi Energi Hijau

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 25 Juli 2025 | 04:00 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berpidato di Green Impact Festival. (Foto/Kemenko Perekonomian)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berpidato di Green Impact Festival. (Foto/Kemenko Perekonomian)

BeritaNasional.com - Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi energi hijau.

Langkah ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Astacita Presiden RI Prabowo Subianto yang bertujuan mewujudkan swasembada energi nasional.

Komitmen ini selaras dengan strategi yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan serta penguatan ketahanan energi yang ramah lingkungan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keynote speech pada Green Impact Festival 2025 di Jakarta, Kamis (24/7/2025), menyoroti urgensi transisi energi.

"Indonesia adalah salah satu negara paling rentan terhadap perubahan iklim. Mayoritas masyarakat tinggal di pesisir yang rawan bencana. Ini bukan lagi isu, tetapi ini adalah real, di mana akibat krisis iklim ini dampaknya bisa mencapai lebih dari 6% PDB pada tahun 2060," ujar Menko Airlangga yang dikutip dari siaran persnya pada Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menekankan bahwa transisi energi merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Ia menjelaskan bahwa sektor energi menyumbang porsi terbesar emisi gas rumah kaca, sementara konsumsi energi nasional masih 75% bergantung pada energi fosil.

Oleh karena itu, dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dan transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi sangat krusial.

Pemerintah telah menyusun peta jalan menuju Net Zero Emission (NZE) dengan memfokuskan transisi energi pada enam pilar strategis utama: pengembangan EBT, elektrifikasi, efisiensi energi, Carbon Capture and Storage (CCS), teknologi energi bersih, dan reformasi kebijakan energi.

Potensi EBT Indonesia yang mencapai lebih dari 1.000 GW harus dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu upaya besar adalah pembangunan Green Super Grid sepanjang 70.000 km.

Jaringan ini akan menghubungkan sumber EBT di daerah terpencil ke pusat konsumsi, mengurangi biaya sistem, dan mendorong ekspor listrik bersih.

Dalam pidatonya, Menko Airlangga juga menggarisbawahi pentingnya hilirisasi industri hijau sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah.

Salah satu keberhasilan yang dicatat adalah capaian bauran energi bioenergi sebesar 14,1% pada 2024, mendekati target nasional 23% di tahun 2025.

Selain itu, Menko Airlangga menyoroti perlunya kolaborasi lintas sektor untuk pembiayaan transisi energi. Dengan keterbatasan ruang fiskal, hanya 30% kebutuhan yang bisa dipenuhi oleh APBN dan BUMN.

Oleh karena itu, diperlukan partisipasi sektor swasta, green bonds, dan blended finance, di samping komitmen global yang telah diterima melalui inisiatif JETP dan AZEC.

Atas dasar tersebut, Pemerintah berkomitmen untuk fokus pada eksekusi yang efektif guna mempercepat proyek transisi energi nasional.

Di hadapan peserta yang didominasi oleh generasi muda, Menko Airlangga menggarisbawahi bahwa transisi energi bukan hanya soal teknologi dan kebijakan, tetapi juga tentang kesiapan sumber daya manusia.

Pemerintah menetapkan target peningkatan proporsi tenaga kerja hijau hingga 3% pada 2029. Hal ini akan dicapai melalui pemetaan kompetensi hijau, penyesuaian kurikulum vokasi, pembangunan lembaga pelatihan di daerah penghasil energi, penguatan tenaga pengajar, dan integrasi database SDM hijau nasional.

"Dengan semangat kebersamaan dan komitmen ini, kita pastikan transisi energi menjadi momentum untuk Indonesia tangguh, hijau, dan berkeadilan. Jadi bayangkan kalau seluruh desa mandiri energi, itu akan mendorong industri panel surya, akan mendorong industri kabel, akan mendorong kekuatan energi kita, dan itu otomatis juga mempercepat daripada net zero emission kita. Oleh karena itu, sekali lagi saya apresiasi acara Green Impact Festival 2025," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: