Kenapa Bitcoin Dianggap Aman Saat Inflasi? Ini Penjelasannya

BeritaNasional.com - Inflasi merupakan kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum terus meningkat dalam suatu periode waktu. Fenomena ini biasanya terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah secara signifikan, yang pada akhirnya menurunkan daya beli masyarakat.
Jika tidak dikendalikan, inflasi bisa berdampak luas terhadap perekonomian, seperti yang pernah terjadi di Republik Weimar dan Zimbabwe.
Dalam menghadapi tantangan ini, banyak orang kini melirik Bitcoin sebagai aset pelindung nilai (hedge) terhadap inflasi. Dikutip dari Pintu Academy, platform edukasi milik aplikasi investasi kripto PINTU, Bitcoin dianggap menarik karena memiliki pasokan tetap sebanyak 21 juta koin.
Berbeda dengan mata uang fiat yang dapat dicetak sesuai keputusan pemerintah, Bitcoin bersifat deflasi dan tidak bisa ditambah jumlahnya karakteristik ini menjadikannya aset langka dan bernilai dalam jangka panjang.
Bitcoin Jadi Pilihan Warga di Negara Inflasi Tinggi
Bitcoin telah menjadi solusi nyata di berbagai negara yang tengah menghadapi tekanan inflasi tinggi dan krisis mata uang. Misalnya di Argentina, di mana akses terhadap dolar AS sangat dibatasi oleh kebijakan pemerintah, banyak masyarakat mulai menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk Bitcoin demi menjaga nilai tabungan dari depresiasi mata uang lokal.
Hal serupa juga terlihat di Turki dan Nigeria. Di Nigeria, pemerintah sempat membatasi impor dolar AS, membuat transaksi internasional semakin sulit. Akibatnya, masyarakat mulai menggunakan Bitcoin untuk melakukan pembayaran lintas batas dan mengamankan aset mereka dari risiko nilai tukar.
Nilai Lindung Bitcoin di Tengah Gejolak Ekonomi
Dengan volatilitas ekonomi global yang terus berlanjut, Bitcoin semakin dipandang sebagai bentuk “emas digital” yang tak hanya digunakan untuk investasi, tetapi juga sebagai alat tukar dalam situasi darurat.
Fitur desentralisasi dan transparansi dari jaringan blockchain juga memberikan kepercayaan lebih bagi penggunanya, terutama di negara-negara dengan sistem perbankan yang lemah atau tidak stabil.
Dengan jumlah pasokan yang terbatas, karakteristik deflasi, dan adopsi yang semakin meluas, Bitcoin menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik untuk melindungi kekayaan dari tekanan inflasi. Tak hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai alat pelindung nilai dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
EKBIS | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu