Memahami Fork di Dunia Bitcoin: Apa Itu Hard Fork dan Soft Fork, dan Mengapa Penting?

BeritaNasional.com - Dalam dunia cryptocurrency, pembaruan perangkat lunak bukanlah hal baru. Sama seperti sistem operasi di komputer atau pembaruan aplikasi di ponsel pintar, Bitcoin dan aset kripto lainnya juga mengalami pembaruan untuk meningkatkan fungsionalitas atau memperkuat keamanan jaringan. Namun, yang membedakan adalah bagaimana proses ini dijalankan.
Karena Bitcoin merupakan proyek open-source dan bersifat terdesentralisasi, pembaruan tidak dikontrol oleh satu entitas atau perusahaan. Sebaliknya, keputusan besar terkait perubahan kode dan fitur baru datang dari komunitas global yang terdiri dari pengembang, penambang, dan node penuh.
Memahami Fork dalam Blockchain
Bagaimana Pembaruan di Protokol Bitcoin Terjadi?
Seperti dikutip dari Pintu Academy, Rabu (23/7/2025), ketika pengembang ingin menambahkan fitur atau memperbaiki kekurangan dalam protokol Bitcoin, mereka biasanya mulai dengan menyalin kode sumber Bitcoin yang ada, lalu memodifikasinya sesuai tujuan mereka.
Hasil modifikasi ini kemudian dirilis sebagai versi baru dari perangkat lunak Bitcoin. Di sisi lain, versi lama tetap tersedia dan terus digunakan oleh sebagian node.
Inilah yang dikenal sebagai "fork" yaitu percabangan dari jaringan asli ke jalur kode yang baru. Dan tidak semua fork dibuat sama. Dalam praktiknya, fork dibagi menjadi dua jenis utama:
Apa Itu Hard Fork dan Soft Fork?
1. Hard Fork
Hard fork terjadi ketika perubahan yang dilakukan pada protokol tidak kompatibel dengan versi sebelumnya. Artinya, node yang menjalankan perangkat lunak lama tidak bisa lagi berinteraksi dengan node versi baru.
Ini mengarah pada terciptanya dua blockchain yang terpisah dengan riwayat transaksi yang sama hingga titik fork, tapi kemudian berjalan masing-masing secara independen.
Salah satu contoh terkenal dari hard fork adalah Bitcoin Cash, yang muncul pada 1 Agustus 2017. Saat itu, siapa pun yang memiliki Bitcoin secara otomatis juga mendapatkan jumlah yang sama dalam bentuk Bitcoin Cash.
Meski jumlah koin sama, nilai dan perkembangan kedua aset tersebut berjalan berbeda, tergantung pada dukungan pasar dan komunitas.
Dikutip dari Pintu Academy, “Salah satu keuntungan dari hard fork adalah pengguna yang memiliki cryptocurrency pada blockchain asli juga akan memiliki jumlah yang sama di blockchain baru.”
Hard fork kerap dianggap sebagai momen penting, bahkan peluang emas bagi investor, karena mereka bisa mendapatkan aset tambahan secara cuma-cuma selama mereka menyimpan asetnya di wallet pribadi atau platform yang mendukung fork.
2. Soft Fork
Berbeda dengan hard fork, soft fork tetap kompatibel dengan versi lama dari perangkat lunak Bitcoin. Perubahan yang dilakukan bersifat lebih ringan dan memungkinkan node lama tetap terhubung dengan jaringan.
Karena tidak menciptakan blockchain baru, soft fork biasanya menghasilkan transisi yang lebih mulus dan tidak memecah komunitas.
Siapa yang Menentukan Fork Bisa Terjadi?
Dalam sistem Bitcoin yang desentral, keputusan besar seperti fork tidak bisa ditentukan oleh satu pihak. Tiga elemen penting dalam jaringan Bitcoin harus bekerja sama dan menyetujui perubahan:
- Pengembang: Menulis dan mengusulkan perubahan kode.
- Penambang (miners): Menyediakan daya komputasi untuk memproses transaksi dan menjaga keamanan jaringan.
- Node penuh (full nodes): Menyimpan salinan lengkap dari blockchain dan memverifikasi transaksi.
Tanpa konsensus dari ketiganya, perubahan besar seperti hard fork sulit diterapkan secara efektif.
Mengapa Fork Penting untuk Pengguna Kripto?
Bagi pemilik aset kripto, memahami perbedaan antara hard fork dan soft fork penting karena dapat berdampak langsung terhadap:
- Kepemilikan aset: Dalam hard fork, kamu bisa mendapatkan aset tambahan secara otomatis.
- Keamanan dompet: Mengikuti fork tanpa pengetahuan bisa membuatmu rentan terhadap scam atau phising.
- Stabilitas jaringan: Soft fork lebih stabil dan minim risiko perpecahan komunitas.
Tips untuk Pengguna Saat Terjadi Fork
Simpan aset di wallet non-kustodial (yang memegang private key) untuk memastikan kamu dapat mengklaim koin hasil fork.
- Ikuti berita dari sumber resmi dan komunitas terpercaya sebelum mengambil keputusan.
- Hindari transaksi besar menjelang fork karena risiko gangguan teknis.
- Jika tidak yakin, tunggu dan lihat respons pasar sebelum ikut dalam fork.
Fork adalah bagian alami dari evolusi teknologi blockchain. Baik hard fork maupun soft fork memiliki peran masing-masing dalam meningkatkan protokol Bitcoin.
Dengan pemahaman yang tepat, pengguna bisa memanfaatkan momen ini sebagai peluang strategis dalam investasi kripto selama tetap berhati-hati dan mengikuti perkembangan ekosistem secara aktif.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu