Ramai Hasil Autopsi Diplomat Arya Disebut Korban Pembunuhan, Dipastikan Hoaks

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 22 Juli 2025 | 19:06 WIB
Tangkapan layar hasil autopsi kematian Arya Daru Pangayunan beredar di media sosial. (BeritaNasional/Bachtiarudin)
Tangkapan layar hasil autopsi kematian Arya Daru Pangayunan beredar di media sosial. (BeritaNasional/Bachtiarudin)

BeritaNasional.com -  Media sosial dibuat geger dengan informasi sebuah akun yang mengunggah narasi hasil autopsi dari Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) yang disebut sebagai korban pembunuhan.

Lewat unggahan akun Instagram @nationalsecurity.id yang membagikan hasil autopsi Arya dari Divisi Forensik NSA. Sempat mengklaim kalau ada ditemukan luka memar dan tanda menyerupai kode/simbol yang belum berhasil dipecahkan dari tubuh Arya.

Masih dalam akun tersebut, Arya disebut bukan tewas karena bunuh diri tetapi, telah menjadi korban pembunuhan (targeted silent assassination). Pelaku diduga adalah aktor profesional dengan metode pembungkus (non destructive killing).

Korban dibunuh oleh aktor atau orang yang merasa terancam oleh misi diplomatik dan penyelidikan korban.

"NSA RI menyimpulkan bahwa terdapat pemilihan fakta secara sepihak dan pengaburan narasi demi menutup dugaan pembunuhan," demikian sebagian isi postingan yang diunggah akun Instagram @nationalsecurity.id, pada Selasa (22/7/2025).

Kabar tersebut pun telah dikonfirmasi Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam yang menyebut hasil autopsi dari laboratorium forensik sampai hari ini belum ke luar.

"Sampai detik ini belum ada hasil autopsi. Jadi kalau itu berdasarkan autopsi begini-begini, saya juga baca, enggak ada,” kata Anam saat dikonfirmasi hasil unggahan dari akun tersebut.

Menurut mantan Komisioner Komnas HAM ini, beredarnya informasi di publik, ia menghargai jika ada yang mencoba membuat berbagai analisa terkait kasus kematian Arya. 

Menurutnya, hal itu merupakan kontrol publik terhadap sebuah peristiwa. Namun, tetap semua analisa harus dilakukan berdasarkan fakta agar tidak mengaburkan kejadian yang sebenarnya terjadi.

“Karena itu menjadi bagian dari kontrol publik terhadap sebuah peristiwa. Tapi, kami mengharapkan analisa itu berdasarkan fakta yang valid, proses yang valid. Hargai keluarga yang kehilangan anggota keluarga. Hargai rekan-rekan polisi yang juga sedang bekerja dengan pendekatan scientific,” paparnya. 

Sebab, kata Anam, sampai saat ini kepolisian masih menunggu hasil yang dilakukan laboratorium forensik. Hal ini nantinya, akan bisa mengungkap mulai dari motif sampai penyebab kematian Arya.

“Tinggal memang yang belum adalah hasil otopsi. Ya mungkin beberapa hari seperti tadi saya jelaskan, karena ini otopsi yang memiliki pendalaman tertentu, ya makanya masih butuh waktu"

Kasus ini diambil alih penyelidikan oleh Polda Metro Jaya untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru Pangayunan . Arya merupakan diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang tewas di kamar kosnya kawasan Menteng Jakarta Pusat. 

Kasus ini menjadi sorotan, karena kondisi Arya Daru yang terlilit lakban saat ditemukan tidak lagi bernyawa. Dari hasil penyelidikan sementara tidak ditemukan tanda kekerasan atau barang milik korban yang hilang. Kondisi praktis menimbulkan tanya tanya dan misteri yang menjadi penyebab kematian dari bapak dua anak itu. 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: