BMKG Ingatkan Waspada Bencana Hidrometeorologi di Jateng pada Musim Kemarau 2025

BeritaNasional.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Jawa Tengah (Jateng) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan dan hujan lebat selama musim kemarau tahun 2025.
Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan surat dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II.
"Berdasarkan surat Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II bernomor e.B/KL.00.02/020/KBB2/VII/2025 tentang Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Juli 2025, sebanyak 27 dari 54 Zona Musim (ZOM) di Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau pada Dasarian II Juli 2025," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap yang dikutip dari Antaranews pada Minggu (13/7/2025).
Ia menjelaskan, wilayah yang sudah memasuki musim kemarau tersebar di sebagian besar Kabupaten Brebes, Tegal, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Wonogiri, Blora, hingga Demak. Bahkan, wilayah Boyolali, Jepara, dan Wonogiri berstatus waspada kekeringan meteorologis, sementara Klaten berstatus siaga kekeringan meteorologis.
Teguh menambahkan bahwa hasil monitoring parameter iklim global seperti ENSO (El Nino-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) saat ini berada dalam kondisi netral, dan diprediksi akan tetap netral hingga semester kedua tahun 2025.
Sementara itu, suhu muka laut (Sea Surface Temperature/SST) di perairan Indonesia pada periode Juli hingga Desember 2025 secara umum diprediksi akan didominasi oleh kondisi normal hingga anomali positif, atau lebih hangat, dengan kisaran nilai 0,5 hingga 2 derajat Celcius.
"Dengan demikian," lanjut Teguh, "hujan masih berpotensi terjadi pada Dasarian II Juli 2025 di sejumlah wilayah Jawa Tengah." Ia menyebutkan tiga wilayah di Jawa Tengah, yaitu Purbalingga, Banjarnegara, dan Pekalongan, masuk dalam kategori waspada terhadap curah hujan tinggi yang berkisar 150–200 milimeter per dasarian.
"Bahkan, hujan lebat berpotensi terjadi pada hari ini di sejumlah wilayah dataran tinggi, seperti Karangreja dan Bojongsari (Kabupaten Purbalingga), Batur dan Kalibening (Banjarnegara), Paninggaran (Pekalongan), hingga wilayah selatan Kabupaten Tegal dan Brebes. Sementara untuk tanggal 14–20 Juli, potensi hujan lebat dinyatakan nihil," jelasnya.
Teguh mengimbau agar informasi mengenai peringatan dini cuaca dan iklim ini dapat dijadikan dasar kewaspadaan dan pertimbangan dalam melakukan langkah mitigasi terhadap dampak yang mungkin timbul dari kedua kondisi cuaca tersebut.
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 17 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu