Perluasan QRIS di Jepang dan China Dongkrak Pariwisata Bali

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 15 Juni 2025 | 23:30 WIB
Membayar pakai QRIS (Foto/Freepik)
Membayar pakai QRIS (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyebutkan perluasan sistem pembayaran digital atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara di Jepang dan China dapat menggenjot kualitas pariwisata Pulau Dewata.

"Bali itu ikon pariwisata dan dengan digitalisasi, membuat pariwisata Bali lebih berkualitas," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda Helena Panjaitan di Denpasar.

Menurut dia, dengan perluasan transaksi QRIS menyasar dua negara itu akan memudahkan transaksi wisatawan asal Jepang dan China saat mereka melancong di Bali.

Selain itu, ujar dia, transaksi wisatawan asing dari negara itu juga menjadi lebih praktis dan efisien tanpa perlu harus melakukan penukaran mata uang secara fisik.

"Cukup dengan scan menggunakan platform mereka yang sudah terkoneksi dengan QRIS, mereka bisa langsung transaksi," ucapnya.

Apalagi, lanjut dia, mata uang yang digunakan dalam transaksi digital itu menggunakan mata uang negara masing-masing.

Sehingga transaksi tidak memberatkan wisatawan karena tidak tergantung dengan mata uang global dari negara tertentu

Rencananya, BI memperluas QRIS di Jepang dan China pada 17 Agustus 2025.

Sebelumnya, QRIS lintas negara sudah bisa digunakan di tiga negara Asia Tenggara yakni Thailand, Singapura dan Malaysia.

Ia pun menyakini dengan cara itu, dapat meningkatkan kinerja UMKM termasuk menggenjot omzet penjualan karena lebih dari 96 persen pedagang atau gerai yang menggunakan QRIS adalah pelaku UMKM.

"Respons bagus dari turis tiga negara karena mereka merasa dimudahkan karena mereka bisa menggunakan platform mereka sendiri tanpa perlu tukar uang fisik," ucapnya.

BI Bali mencatat transaksi QRIS pada Januari-April 2025 mencapai 39,04 juta transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp5,99 triliun dengan jumlah pedagang mencapai 974 ribu dan pengguna QRIS mencapai 1,1 juta.

Sedangkan data penggunaan QRIS oleh tiga negara ASEAN di Bali mencapai 31.455 transaksi dengan total nilai transaksi mencapai Rp7,1 miliar.

Secara nasional, BI mencatat transaksi lintas negara itu mencapai 1,17 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp288,4 miliar.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: