Perawatan Saluran Akar Perlu Dilakukan Guna Atasi Infeksi di Akar Gigi

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 16 Juni 2025 | 02:00 WIB
Perawatan saluran akar gigi (Foto/Pixabay)
Perawatan saluran akar gigi (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSUD Bakti Pajajaran Cibinong drg. R Jarvi A Safitri, Sp.KG menyarankan, masyarakat untuk tidak segera mencabut gigi berlubang dan melakukan konsultasi agar mendapatkan Perawatan Saluran Akar (PSA) untuk mengatasi infeksi di akar gigi.

"Gigi berlubang jangan cepat-cepat dicabut, periksakan dulu ke dokter gigi apakah masih memungkinkan untuk dilakukan perawatan saluran akar. Jika memungkinkan kita lakukan PSA," kata Safitri dalam diskusi daring.

Safitri menjelaskan, perawatan saluran akar merupakan sebuah tindakan yang biasa dilakukan dokter gigi untuk memperbaiki kerusakan pada akar gigi.

Tindakan itu biasanya diperuntukkan bagi pasien dengan kasus sakit gigi yang luar biasa, di mana permasalahannya disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada gigi.

Ia mengatakan, perawatan saluran akar berguna untuk mempertahankan gigi asli selama mungkin di rongga mulut dan mengembalikan fungsinya menjadi normal lagi, serta mempertahankan estetika gigi.

Menurutnya, mencabut gigi saat sedang mengalami peradangan amat berbahaya karena terdapat kemungkinan pasien mengalami komplikasi dan pendarahan.

"Nanti jadi sulit ditangani, terus obat anestesinya pun nanti tidak efektif pada saat lagi nyeri. Jadi nanti pencabutannya pun enggak nyaman," ujar dia.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mencabut gigi, dokter akan meresepkan obat seperti penghilang rasa sakit dan antibiotik serta melakukan pemantauan selama tiga sampai lima hari. Termasuk memutuskan untuk dilakukannya perawatan saluran akar.

Usai dirasa peradangan mereda, dokter akan melakukan evaluasi kembali untuk memutuskan bisa atau tidaknya gigi pasien dicabut.

Lebih lanjut ia meminta masyarakat untuk dapat memahami bahwa gigi berlubang disebabkan oleh multifaktor. Faktor pertama yakni adanya bakteri yang tinggal di gigi.

Bakteri itu dapat berkembang akibat adanya sisa makanan yang menumpuk di dalam rongga atau di sela-sela gigi yang sudah lama tidak terangkat dengan sikat gigi maupun obat kumur.

"Bakteri jahat inilah namanya streptococcus mutans, si bakteri itu lama-lama berkembang biak di situ, bermetabolisme di situ sampai menghasilkan asam. Asam itu yang kemudian akan demineralisasi atau melarutkan si jaringan struktur enamel yang putih ini," ujar Safitri.

Zat asam itu nantinya menyebabkan enamel gigi tidak kuat menahannya dan mulai terbentuk plak-plak pada gigi. Pembentukan bisa terjadi dalam kurun waktu 24 jam.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: