Pemerintah Diminta Siapkan Juknis Program MBG saat Siswa Libur Sekolah

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 21 Juni 2025 | 20:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates berbincang saat meninjau pelaksanaan program MBG. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates berbincang saat meninjau pelaksanaan program MBG. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) menerbitkan petunjuk teknis (juknis) program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat masa libur sekolah. 

Edy mempertanyakan para siswa diberi bahan makanan mentah lantaran tidak ada format yang jelas.

"Saya prihatin melihat bahwa program nasional seperti MBG bisa dijalankan dengan format yang belum diatur resmi. Dalam kasus Tangsel, jelas bahwa pemberian MBG dalam bentuk bahan mentah dilakukan tanpa payung kebijakan dari BGN. Ini menunjukkan lemahnya koordinasi dan kontrol teknis di lapangan," ujar Edy pada Sabtu (21/6/2025).

Edy menilai ada mitigasi masalah yang kurang disiapkan oleh BGN. Menurut dia, hal tersebut seharusnya sudah disiapkan jauh sebelum memasuki masa libur sekolah.

"Libur sekolah pada minggu ketiga Juni hingga awal Juli sudah ada di kalender akademik. Seharusnya BGN jauh-jauh hari sudah mengantisipasi ini dengan memikirkan bagaimana pemberian MBG," ujar politikus PDI Perjuangan ini. 

Petunjuk teknis (juknis) ini diperlukan sebagai pedoman SPPG dalam menjalankan tugasnya. Edy mengkhawatirkan akuntabilitas penggunaan anggaran untuk MBG.

"Saya mempertanyakan kenapa program sudah berjalan, tetapi juknis belum rampung. Ini membahayakan akuntabilitas penggunaan anggaran. Kita bicara soal program yang menyangkut gizi anak, bukan eksperimen," ujarnya.

Dengan demikian, persiapan untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa yang sedang libur sekolah lebih teratur. Karena itu, sosialisasi juknis seharusnya dilakukan jauh sebelum musim libur sekolah agar SPPG memiliki cara mendistribusikan MBG. 

Edy menegaskan MBG bukan hanya menyalurkan makanan kepada penerima manfaat, tetapi juga memastikan bahwa yang dikonsumsi sesuai dengan standar gizi. Hal ini sesuai dengan yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto. 

"Anak-anak sekolah seharusnya menjadi penerima manfaat dalam bentuk makanan siap konsumsi, bukan bahan mentah. Memberikan bahan mentah justru berisiko mengurangi asupan gizi mereka karena belum tentu bisa diolah dengan baik di rumah. Apalagi tidak semua orang tua punya waktu, alat, atau pengetahuan memasak yang memadai," kata Edy.

Dia mendesak agar BGN segera merampungkan juknis pemberian MBG untuk anak sekolah selama musim libur. Selanjutnya yang menjadi pekerjaan rumah adalah pengawasan distribusi MBG itu.

"Program MBG adalah janji besar negara kepada anak-anak Indonesia. Jangan dikerdilkan hanya karena masalah teknis dan birokrasi yang lambat. Saat gizi anak dipertaruhkan, tidak ada ruang untuk coba-coba," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: