Dalami Situasi Terkini Perang Timur Tengah dan Sikap Pemerintah, DPR Panggil Menlu

BeritaNasional.com - Ketegangan negara-negara yang terlibat perang terus meningkat. Hal ini menimbulka ketidakpastian dalam berbagai aspek bagi negara-negara dunia tidak terkecuali Indonesia. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam waktu dekat akan memanggil Menteri Luar Negeri Sugiono untuk rapat bersama Komisi I DPR.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan pemanggilan itu untuk membahas eskalasi perang di Timur Tengah yang kian memanas, menyusul sikap AS yang ikut campur dan menyerang fasilitas nuklir Iran.
"Pak Menlu mau kami undang segera ke DPR RI. Kalau orang kayak saya ngomong 'kan orang pribadi, tetapi kalau Menlu kan state (mewakili negara) dia, dia juga Pak Prabowo ngambil garis di mana," kata Utut di Jakarta.
Politisi PDI Perjuangan yang ditemui usai menghadiri uji formal Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di Mahkamah Konstitusi, Senin (23/6/2025) mengungkapkan tujuan rapat tersebut mendalami arah yang diambil pemerintah RI dalam merespons situasi perang yang berkecamuk di Timur Tengah tersebut.
"Ini 'kan titik yang rawan. Kita memihak ke mana pun serbasalah, yang paling penting kita utamakan 'kan kepentingan nasional kita," ujarnya.
Ia pun memertanyakan konfigurasi sistem pertahanan Indonesia sebab menurutnya perang saat ini telah menggunakan alat utama sistem senjata (alutsista) yang amat canggih.
Ia lantas mencontohkan AS yang menggunakan pesawat pengebom (bomber) siluman B-2 dengan karakteristik sulit terdeteksi oleh radar musuh untuk menyerang tiga fasilitas nuklir Iran.
"Mohon maaf, nanti Panglima, Menhan, para kepala staf, masih perlukah konfigurasi personel seperti itu? Sekarang 'kan (TNI) Angkatan Darat 370.000 orang, Angkatan Udara 40.000 orang, dan Angkatan Laut 70.000 orang," tuturnya.
Dia kemudian memandang perlu sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk dapat mengimbangi kemajuan alutsista tersebut.
"Jadi, dia punya material. Jadi kita harus perbanyak ahli metalurgi, ahli ilmu IT, ahli radar," katanya.
Wakil rakyat ini berharap semua pihak untuk menahan diri agar eskalasi konflik di Timur Tengah tidak makin memanas dan melebar menjadi yang perang lebih luas.
"Kita menahan dirilah. Kita juga berkomentar yang tidak memancing suasana tambah panas sebab kalau udah panas ini bahaya sekali," katanya.
Sebelum situasi kian memanas, dia mengingatkan pentingnya pemerintah RI segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah konflik antara Iran dengan Israel.
"'Kan saya bilang sigap. Jauh sebelum hari saya bilang evacuate warga negara. Pasti ada di Iran, pasti ada di Israel. Sahabat, saudara-saudara kita yang Kristen 'kan, melakukan pilgrim dia, kayak kita (umat Islam) umrah. Selalu ada. Nah, kalau sebelum makin gawat itu mudah dievakuasi," ucapnya.
Terakhir, legislator itu pun berharap perang yang berkecamuk di Timur Tengah yang melihat Iran, Israel, hingga AS, dapat segera berakhir.
"Kalau kita (RI) memang bisa, kita kirim utusan ke Iran, bisa untuk mendamaikan, membuat hati dingin itu penting". (Antara)
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu