Kemendag Targetkan Pertumbuhan Ekspor Capai 7 Persen

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 24 Juni 2025 | 02:00 WIB
Ilustrasi ekspor (Foto/Pixabay)
Ilustrasi ekspor (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor Indonesia tumbuh sebesar 7 persen pada 2025, dan 9 persen pada 2029.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengatakan, peningkatan ekspor turut menjadi kunci untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok sebesar 8 persen.

"Kita menargetkan di Kementerian Perdagangan pertumbuhan dari ekspor itu sebesar 7 persen, selama 5 tahun ini akan kita targetkan meningkat secara bertahap sampai mencapai sekitar 9 persen di 2029," kata Puntodewi.

Ia menjelaskan, saat ini kontribusi ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia baru mencapai sekitar 20 persen. Untuk mendongkrak angka tersebut, Kemendag mendorong perluasan pasar ekspor sekaligus meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perdagangan luar negeri.

Kendati UMKM dinilai sebagai tulang punggung perekonomian nasional, Puntodewi menilai pengembangan ekspor di sektor ini masih tergolong kurang.

“Tetapi kalau kita bicara di sisi ekspor (UMKM), ya meskipun mungkin dari sisi volume atau jumlahnya itu besar, tetapi nilainya masih kecil. Nilainya masih di bawah 15 persen atau mungkin di bawah 10 persen,” ujarnya.

Menurut dia, peningkatan kontribusi UMKM dalam ekspor tidak hanya akan mendongkrak kinerja dagang nasional, tetapi juga berdampak terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Kemendag sendiri telah merancang tiga program besar untuk mendorong ekspor, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan kemampuan UMKM untuk melakukan ekspor.

Puntodewi menjelaskan, saat ini salah satu fokus utama Kemendag adalah perluasan pasar ekspor melalui pembukaan akses ke pasar global lewat perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA).

Saat ini, Indonesia sudah memiliki 19 perjanjian perdagangan yang mencakup 30 negara, termasuk perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa alias IEU-CEPA yang baru dirampungkan dengan Uni Eropa setelah sembilan tahun negosiasi.

Dengan adanya perjanjian dagang, pasar di negara-negara tersebut terbuka dan Indonesia dapat bersaing karena mendapat penurunan tarif, bahkan sampai 0 persen.

Lebih lanjut, Puntodewi menambahkan bawa produk-produk Indonesia berpeluang besar untuk masuk ke negara-negara yang sudah memiliki perjanjian dagang.

Dalam hal ini Kemendag siap membantu pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam memanfaatkan peluang tersebut.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: