Pemprov DKI Renovasi Amphitheater Hutan Kota Srengseng, Jadi Tempat Acara Kebudayaan

BeritaNasional.com - Pemprov DKI Jakarta bakal merenovasi kawasan amphitheater di Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat.
Hal itu dilakukan usai Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau ke lokasi pada Senin (23/6/2025) lalu.
Mulanya, Pramono mengaku tidak tahu ada Hutan Kota Srengseng. Dia pun takjub dengan keasrian hutan kota ini.
Pasalnya, penelitian terpadu tahun 2022 oleh United States Forest Service (USFS) bersama IPB mencatat bahwa Hutan Kota Srengseng mampu menyerap karbon hingga 313 ton CO2 per tahun serta menghasilkan oksigen sebesar 227,8 ton tiap tahunnya.
"Saya terus terang, sungguh-sungguh tidak pernah membayangkan bahwa di Jakarta, terutama hampir di pusat kota, dan ini adalah pusat kota Jakarta Barat, ada hutan kota yang luasnya 15 hektare," kata Pramono kepada wartawan.
"Hutan kota ini dibangun sejak era Pak Soerjadi Soedirja tahun 1995 dan ada jogging track 1,7 kilo," tambah dia.
Pramono berujar, dia hanya akan memperbaiki amphitheater agar dapat digunakan sebagai lokasi acara kebudayaan Pemprov DKI di kemudian hari.
"Dan kalau melihat fasilitas ini, tadi saya sampaikan kepada Bapak Kepala Dinas Pertamanan untuk amphitheaternya direnovasi. Saya ingin nanti suatu hari ada acara yang bersifat kebudayaan diadakan di Taman Kota Srengseng, yang menurut saya luar biasa," ujar Pramono.
Politisi PDIP ini menegaskan, dia tak ingin terlalu merombak kawasan ini agar Hutan Kota Srengeng menjadi tempat yang terlalu umum. Sebab, keasrian hutan kota menjadi prioritas yang perlu dijaga.
"Kalau terlalu banyak (perbaikan) nanti akan menjadi ruang yang terlalu publik sehingga kekhawatiran saya adalah tidak terawat dengan baik. Karena ini memang kebutuhan utamanya untuk hutan kota sehingga memberikan konstribusi untuk penyerapan CO2," ucap Pramono.
Lebih lanjut, ia mengajak warga sekitaran Jakarta Barat untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di Hutan Kota Srengseng untuk rekreasi hingga olahraga.
"Saya tetap meminta untuk ada tiket masuk per orang rendah sekali, sebenarnya cuma Rp 3 ribu, parkirnya juga Rp 3 ribu," jelas Pramono.
"Dengan demikian, bagi masyarakat, terutama masyarakat yang memang membutuhkan sehari-hari untuk jogging dan sebagainya, bisa dilakukan di sini. Dan rata-rata masyarakat yang tinggal di sini diperbolehkan gratis untuk masuk," katanya.
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu