Situasi Geopolitik Mereda, Rupiah Menguat

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 25 Juni 2025 | 16:00 WIB
Nilai rupiah menguat (Foto/Pixabay)
Nilai rupiah menguat (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring situasi geopolitik mereda.

“Rupiah masih dipengaruhi sentimen eksternal dan diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh meredanya situasi geopolitik,” ujarnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (23/6) mengumumkan bahwa Israel dan Iran sepakat untuk melakukan gencatan senjata “total dan menyeluruh” di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Gencatan senjata itu mulai berlaku pada Selasa (24/6) pukul 04.00 GMT (11:00 WIB). Trump menyerukan agar kedua pihak tidak melanggarnya.

“Memang situasi di Timur Tengah masih penuh ketidakpastian, namun paling tidak keadaan jauh lebih baik daripada kekhawatiran saling serang yang besar,” kata Lukman.

Di sisi lain, penguatan kurs rupiah terbatas seiring pernyataan hawkish dari Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

“Powell mengatakan inflasi masih belum mencapai target dan masih bisa naik ke depannya oleh tarif,” ungkap dia.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diprediksi berkisar Rp 16.250-Rp 16.350 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta menguat sebesar 98 poin atau 0,60 persen menjadi Rp 16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.354 per dolar AS.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: