Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 30 Juni 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 30 Juni 2025 | 19:19 WIB
Bencana kekeringan di Karawang Jawa Barat. Tim mendistribusikan air bersih kepada warga. (BeritaNasional/BNPB)
Bencana kekeringan di Karawang Jawa Barat. Tim mendistribusikan air bersih kepada warga. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Memasuki hari terakhir di Juni 2025, berbagai kejadian bencana signifikan terjadi di beberapa wilayah di tanah air.

Berikut hasil pemantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Senin (30/6) pukul 07.00 WIB. 

1. Laporan kejadian bencana tanah longsor datang dari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tanah longsor terjadi di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju pada Sabtu (28/6/2025). Kejadian ini menyebabkan dua rumah terdampak, satu orang dilaporkan meninggal dunia tertimpa material longsoran.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya telah berhasil mengevakuasi korban dan dilarikan ke Puskesmas Taraju. Petugas juga melakukan perbaikan Tembok Penahan Tanah (TPT) untuk meningkatkan keamanan, menahan longsor susulan dan menstabilkan tanah pada area yang rawan. 

2. Selain tanah longsor, kejadian bencana angin kencang juga terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Tepatnya di Jalan Raya Cibodas Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, hujan dan angin kencang merobohkan pohon hingga menimpa satu kendaraan roda empat yang melintas pada Minggu (29/6/2025) pukul 22.00 WIB. Satu orang meninggal dunia akibat kejadian ini.

Petugas segera diturunkan untuk melakukan evakuasi korban, material pohon dan kendaraan dibantu alat berat. Selain mengenai kendaraan, pohon tumbang juga menimpa sebuah toko, menyebabkan jaringan komunikasi rusak hingga akses jalan terdampak.

Evakuasi dan pembersihan sisa material pohon selesai di hari yang sama, sementara petugas melanjutkan dengan memangkas batang pohon-pohon besar dan lapuk.

3. Informasi kejadian kekeringan dilaporkan BPBD Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Jumat (27/6/2025). Sebanyak 300 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.000 jiwa kesulitan air bersih di Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Satgas BPBD Kabupaten Karawang bersama aparatur Desa Margamulya, Kecamatan Telukjambe Barat melakukan suplai air bersih ke lokasi kejadian sebanyak 1 tangki kapasitas 5.000 liter pada Minggu (29/6/2025).

4. Dari wilayah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dilaporkan hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (28/6/2025) pukul 15.30 WIB. Kejadian ini menyebabkan rusaknya ratusan rumah warga di 26 desa. 

Pada Minggu (29/6/2025) petugas telah selesai mendata para korban yang rumahnya terdampak, sebagian besar kerusakan rumah pada bagian atap terbawa angin. Sebanyak 113 rumah rusak ringan, 79 rumah rusak sedang dan 40 rumah rusak berat. Petugas juga mendistribusikan bantuan sembako dan bergotong-royong memperbaiki rumah warga.

5. Dari wilayah Indonesia tengah, dilaporkan kejadian bencana banjir di Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (28/6/2025) pukul 10.18 WIB. Berdasarkan hasil kaji cepat, sebanyak 103 kepala keluarga terdampak dan 402 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

BPBD Kota Kendari membantu evakuasi warga dan mendirikan tenda pengungsi serta dapur umum di Jalan H Lamuse, Kecamatan Baruga. Kondisi banjir pada Minggu (29/6/2025), air masih belum surut di beberapa titik, dan hujan masih turun dengan intensitas ringan sampai sedang.

Merespon masih banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh banjir, longsor dan angin kencang di sejumlah wilayah tanah air, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, antara lain dengan membersihkan saluran drainase, mempersiapkan area penampungan air, memangkas dahan pohon untuk mengurangi potensi pohon roboh saat cuaca ekstrem serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi.

Sementara itu, masyarakat juga diimbau senantiasa siap siaga akan potensi bencana kekeringan mengingat Indonesia telah memasuki musim kemarau. Pengelolaan sumber daya air yang bijaksana, konservasi air, menanam pohon, hingga membuat embung untuk menampung air hujan dapat dilakukan untuk memitigasi risiko terutama wilayah yang rentan bencana kekeringan.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: