Kimia Farma Luncurkan Injeksi Penghilang Nyeri Buatan Tanah Air

BeritaNasional.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah meluncurkan secara resmi Fentakaf, injeksi penghilang rasa nyeri yang dikembangkan di dalam negeri.
Peluncuran produk tersebut dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) 2025.
Produk baru tersebut diklaim sebagai obat anestesi yang aman dan efektif, sehingga dapat digunakan oleh dokter anestesi selama tindakan pembedahan.
"Ini menjadi langkah strategis Kimia Farma dalam memperkuat posisinya di segmen produk anestesi dan terapi intensif," kata Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma Jasmine K. Karsono dalam keterangan tersebut.
Fentakaf mengandung komponen lokal dan dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat anestesi impor.
Dalam rakernas tersebut, Kimia Farma menginformasikan kepada para dokter spesialis anestesi untuk dapat memanfaatkan Fentakaf yang telah memenuhi standar mutu dan keamanan.
Menurut Jasmine, Fentakaf merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaannya untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional melalui pengembangan obat hasil produksi dalam negeri.
"Kami meyakini, hadirnya Fentakaf menjadi salah satu upaya konkret dalam mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan menyediakan alternatif yang setara dari sisi mutu, keamanan, dan efikasi," kata dia.
Kimia Farma adalah produsen farmasi satu-satunya di Indonesia yang diberikan izin oleh pemerintah untuk mendistribusikan obat-obatan narkotika.
"Produk Fentakaf tersedia dan dapat digunakan menggantikan produk impor fentanyl injeksi mulai Juli 2025," kata Jasmine.
Dia menambahkan, kolaborasi antara industri farmasi dan tenaga medis menjadi elemen penting dalam mendukung pemberian terapi yang berkualitas dan berkesinambungan bagi masyarakat.
Menurut Jasmine, Kimia Farma terus memperkuat perannya sebagai pelopor penyediaan obat-obat strategis dalam negeri, serta bagian penting dalam transformasi sistem kesehatan nasional menuju kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu