Prabowo Dorong BRICS Jadi Motor Penggerak Kerja Sama Ekonomi Selatan Global

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 07 Juli 2025 | 12:55 WIB
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri rapat pleno KTT BRICS 2025 di Brasil. (Foto/BPMI)
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri rapat pleno KTT BRICS 2025 di Brasil. (Foto/BPMI)

BeritaNasional.com - Presiden Indonesia Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat sistem multilateral dan kerja sama ekonomi antarnegara berkembang. 

Hal ini disampaikan Prabowo dalam sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7/2025). Sesi tersebut berfokus pada tema "Strengthening Multilateralism, Economic-Financial Affairs, and Artificial Intelligence.”

Dalam keterangannya dari Brasil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Presiden Prabowo menekankan pentingnya menghidupkan kembali multilateralisme di tengah dinamika dunia yang semakin multipolar. 

Menurut Airlangga, presiden juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi antara negara-negara selatan global serta memperluas pemanfaatan New Development Bank (NDB).

“Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan,” ujar Airlangga.

Indonesia sendiri, lanjut Airlangga, telah menyatakan kesiapan untuk bergabung secara aktif dalam NDB. 

Partisipasi ini dinilai penting agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Kita tahu bahwa dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek yang sedang ditangani antara lain clean energy project, kemudian infrastruktur, kemudian juga beberapa proyek yang terkait dengan sustainability dan green. Saat sekarang ditangani 120 proyek dan nilainya sekitar 39 billion,” lanjutnya.

Dalam sesi kedua KTT ini, Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir (Tata) mengatakan Prabowo juga mengusulkan inisiatif “South-South Economic Compact.” 

Menurut Wamenlu Tata, usulan tersebut bertujuan agar negara-negara BRICS dapat menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global selatan.

“Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dari supply chain,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: