BI: Ekonomi Bali Terus Melaju 2025

BeritaNasional.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyebutkan hasil survei perekonomian di Pulau Dewata terus melaju selama 2025, yang salah satunya didukung kinerja penjualan ritel.
"Prospek penjualan eceran di Bali ke depan diperkirakan akan terus positif," kata Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar.
Bank sentral itu melakukan survei kepada pelaku usaha di Bali terkait ekspektasi penjualan yang mencerminkan keyakinan pelaku usaha terhadap peningkatan kinerja penjualan ritel dalam jangka pendek dan menengah.
Responden memperkirakan penjualan pada tiga dan enam bulan ke depan tetap terjaga yang tercermin dari indeks ekspektasi penjualan (IEP) pada Agustus 2025 sebesar 182, dan pada November 2025 sebesar 194, masih berada di level optimis atau di atas nilai indeks 100.
Terjaganya IEP tersebut, lanjut dia, mencerminkan pertumbuhan ekonomi Bali akan terus melaju, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Untuk mendorong peningkatan penjualan ritel, performa penjualan ritel dan konsumsi masyarakat perlu terus diperkuat," imbuhnya.
Dalam upaya tersebut, pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota menggenjot sinergi agar harga stabil, meningkatkan daya beli masyarakat, dan memastikan perekonomian Bali tumbuh inklusif dan berkelanjutan.
Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.
Sementara itu, pada Juni 2025, penjualan eceran di Provinsi Bali diperkirakan masih dalam tren positif yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali sebesar 120,9 atau secara tahunan tumbuh 6,6 persen dan masih berada di level optimis di atas 100.
Tumbuhnya kinerja ritel tersebut didukung oleh adanya faktor musiman, seperti libur sekolah, Idul Adha dan program potongan harga tengah tahun serta mulai memasukinya tahun ajaran baru.
Kinerja positif indeks penjualan ritel pada Juni 2025 sejalan dengan data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) yang tercatat sebesar 2,94 persen meningkat dibandingkan inflasi pada Mei 2025 yang sebesar 1,92 persen.
Inflasi yang masih berada dalam kisaran target 1,5-3,5 persen itu turut mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat di Bali, terutama pada komoditas pangan seperti beras, kopi bubuk, daging babi, cabai rawit, dan sawi hijau yang mengalami inflasi seiring dengan periode libur panjang periode Juni 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata triwulan I 2025 mencapai 5,52 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,19 persen dan lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 4,87 persen.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu