Berhasil Ditemukan, Begini Penampakan TMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 14 Juli 2025 | 08:20 WIB
Berhasil Ditemukan, Begini Penampakan TMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali. (Foto/Istimewa)
Berhasil Ditemukan, Begini Penampakan TMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Tim SAR gabungan TNI AL bersama Basarnas berhasil menemukan bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali.

Penemuan ini setelah melalui proses panjang yang berpuncak pada konfirmasi visual di dasar laut.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) Tunggul setelah KRI Spica-934 mendeteksi sebuah objek bawah laut menggunakan teknologi Multi Beam Echo Sounder (MBES) pada 9 Juli 2025.

“Objek dengan dimensi panjang 69,7 meter, lebar 11,6 meter, dan tinggi 12 meter itu berada di kedalaman 47 hingga 50 meter. Objek ini kemudian diberi label Ref. No. 8,” ucap Tunggul dalam keterangan tertulis pada Senin (14/7/2025).

Selang esok harinya atau pada 10 Juli 2025, KRI Pulau Fanildo-723 bersama Tim Survei Pushidrosal dikerahkan untuk melakukan investigasi lanjutan menggunakan perangkat Side Scan Sonar (S3).

“Hasilnya, objek tersebut dipastikan berada dalam posisi terbalik di dasar laut dan memiliki dimensi yang sesuai dengan KMP Tunu Pratama Jaya,” ucapnya.

Setelahnya, 11 Juli 2025 tim penyelam dari Dislambair dan Kopaska mencoba mengoperasikan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk mengambil visual dari objek Ref No. 8. Namun, usaha tersebut gagal akibat arus laut yang sangat kuat.

Dari hasil evaluasi yang dipimpin langsung oleh Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono, tim memutuskan mengganti strategi dengan memodifikasi kamera bawah air agar mampu beroperasi dalam kondisi ekstrem seperti di Selat Bali.

Sebagaimana data BMKG dan pengukuran arus di lokasi, telah disimpulkan bahwa waktu ideal pengambilan gambar adalah antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Jadi, pada 12 Juli 2025 pukul 08.00 WIB, tim penyelam onboard di KRI Spica kembali menuju lokasi Ref Nomor 8. Setelah dua kali penurunan kamera, tim hanya memperoleh gambar serpihan dan batu karang di dasar laut.

“Namun, pada penurunan ketiga, pukul 11.41 WIB, kamera berhasil merekam video dan foto bangkai kapal yang teridentifikasi sebagai KMP Tunu Pratama Jaya dalam posisi terbalik. Ciri khas lambung, rampa, dan nama kapal tampak jelas dalam rekaman,” tuturnya.

Upaya visualisasi dihentikan pada pukul 12.10 WIB setelah arus laut makin kuat, menyulitkan pengambilan gambar lanjutan. Kendati demikian, dari video yang diperoleh telah dipastikan objek Ref No. 8 adalah KMP Tunu Pratama Jaya.

“Konfirmasi resmi disampaikan oleh Deputi Operasi Basarnas pada pukul 16.36 WIB di hari yang sama. Ia menyatakan bahwa objek Ref No. 8 merupakan fix datum dari bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya,” terang Tunggul.

Adapun peran dari TNI AL dalam upaya evakuasi ini sejalan dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada seluruh jajaran untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dalam merespon cepat segala informasi yang diterima.

“Kehadiran TNI AL diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, selama proses evakuasi korban, total 17 jenazah telah ditemukan dengan 15 di antaranya berhasil diidentifikasi. Sementara itu, sesuai data, ada 30 korban yang berhasil selamat.

Sementara itu, berdasarkan manifes, ada total 65 orang di kapal.

Namun, ada sejumlah korban lain yang tidak terdaftar di manifest. Jadi, operasi pencarian resmi diperpanjang selama tiga hari.

Keputusan itu diambil karena masih ada belasan korban lainnya yang belum ditemukan. Sejak operasi SAR pertama dilakukan pada Rabu (2/7/2025) hingga Minggu (13/7/2025), memasuki hari ke-11 pencarian.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: