Penyebaran Mpox di Mozambik Kian Meluas, Warga Diminta Waspada

Oleh: Imantoko Kurniadi
Kamis, 17 Juli 2025 | 01:40 WIB
Ilustrasi Virus Mpox. (Foto/Freepik)
Ilustrasi Virus Mpox. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Mozambik menerangkan bahwa dalam 48 jam terakhir, terjadi lonjakan kasus virus mpox di beberapa wilayah negara tersebut.

Dalam laporan yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, pihak berwenang mengonfirmasi 11 kasus, namun sejauh ini belum ada korban jiwa.

Provinsi Niassa tercatat sebagai wilayah yang paling parah terdampak dalam beberapa jam saja, ada lima kasus baru di sana. Sang gubernur, Elina Massengele, menyampaikan petugas kesehatan kini bekerja ekstra untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

“Kami sudah memiliki lima kasus di sini. Awalnya hanya tiga, tetapi jumlahnya terus bertambah dan masih banyak orang yang sedang diperiksa karena dicurigai terinfeksi penyakit ini. Kita harus berhati-hati terhadap penyakit ini, karena bisa menular,” ungkap Massengele.

Menanggapi temuan ini, Kementerian Kesehatan Mozambique melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Institut Kesehatan Nasional telah membentuk satu tim teknis guna mendampingi para pasien.

Tim ini bertugas memantau proses pengobatan, melacak dan mengkarantina kontak dekat, memperkuat pengawasan epidemiologis, serta aktif menyosialisasikan informasi penting ke masyarakat.

“Tim ini akan memantau pengobatan sekaligus mengidentifikasi dan mengarantina kontak erat, memperkuat pengawasan epidemiologis, serta menyosialisasikan informasi kepada masyarakat,” lanjutnya.

Kasus pertama mpox sempat tercatat di Maputo, ibu kota negara, pada 2022 silam. Virus mpox sendiri merupakan penyakit zoonosis yang pertama kali ditemukan pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada 1970.

Pada 14 Agustus 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional yang kedua kalinya dalam sejarah karena meningkatnya jumlah kasus serta kematian, terutama yang disebabkan oleh varian Clade I di Kongo dan negara-negara Afrika sekitarnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: