Istana Tegaskan Indonesia Gabung BRICS untuk Perluas Pasar, Bukan Anti-Barat

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 19 Juli 2025 | 17:44 WIB
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS 2025. (Foto/Biropers)
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS 2025. (Foto/Biropers)

BeritaNasional.com -  Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Philips J. Vermonte menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS bukanlah untuk menjadi negara anti-Barat.

"Apabila banyak orang menganggap bahwa itu membawa kita menjadi misalnya anti-Barat atau anti-Amerika, itu menurut hemat kami bukan sama sekali yang akan dituju oleh Presiden Prabowo," kata Philips di Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Philips menjelaskan bahwa Indonesia menjadi anggota BRICS untuk memperluas target pasar Tanah Air.

"Kita menjadi anggota BRICS untuk membuka akses pasar. Membuka akses kepada pasar-pasar yang mungkin selama ini tidak terlalu menjadi tujuan ekonomi Indonesia," ujar Philips.

"Karena BRICS itu di dalamnya ada tiga negara besar yang tidak bisa diabaikan dalam hubungan ekonomi dan hubungan internasional. Ada Rusia, ada China, ada India," tambah Philips.

Oleh karena itu, Indonesia akan terus menjaga hubungan baik dengan seluruh negara di dunia.

"Dan karena itu sudah sangat wajar apabila kita berada dalam sebuah forum di mana kita bisa meningkatkan hubungan baik dengan negara-negara besar yang tidak bisa diabaikan dalam hubungan internasional itu," ucap Philips menandasi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: