Prancis, Inggris, dan Jerman Serukan Gencatan Senjata di Gaza

BeritaNasional.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz mengeluarkan pernyataan bersama menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan tanpa syarat semua sandera, serta pencabutan pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan.
"Waktunya telah tiba untuk mengakhiri perang di Gaza," kata para pemimpin tersebut dalam sebuah pernyataan setelah melakukan panggilan telepon tripartit.
Mereka menekankan bahwa gencatan senjata yang dinegosiasikan adalah "kesempatan terbaik untuk memulangkan para sandera, mengakhiri penderitaan keluarga mereka, dan akhirnya membawa kelegaan bagi penduduk sipil di Gaza."
Pernyataan itu menggambarkan bencana kemanusiaan di Gaza sebagai hal yang tidak dapat diterima dan menyerukan tindakan segera untuk memenuhi kebutuhan paling dasar penduduk, termasuk akses terhadap makanan dan air.
"Menahan bantuan kemanusiaan yang penting bagi penduduk sipil tidak dapat diterima," ujar para pemimpin, sembari mendesak Israel agar segera mencabut pembatasan terhadap aliran bantuan dan mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) kemanusiaan untuk beroperasi tanpa hambatan.
"Israel harus memenuhi kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional," tegas pernyataan tersebut.
Ketiga pemimpin juga menyuarakan penolakan keras terhadap setiap upaya untuk memberlakukan kedaulatan Israel atas Wilayah Palestina yang Diduduki. Mereka memperingatkan bahwa ancaman aneksasi, perluasan permukiman, dan aksi kekerasan oleh pemukim terhadap warga Palestina sangat merusak prospek solusi dua negara yang dinegosiasikan.
Melihat ke depan, pernyataan itu menegaskan bahwa Hamas harus dilucuti senjatanya dan dikeluarkan dari pemerintahan Gaza di masa depan. Para pemimpin mengatakan bahwa penarikan pasukan Israel dan penghapusan kepemimpinan Hamas merupakan langkah penting menuju tercapainya resolusi politik yang berkelanjutan.
Prancis, Inggris, dan Jerman berjanji akan bekerja sama dengan para mitra internasional untuk menyusun rencana yang spesifik dan kredibel untuk fase berikutnya di Gaza. Rencana ini, menurut mereka, akan berfokus pada pengiriman bantuan kemanusiaan skala besar, pemulihan stabilitas, dan peletakan dasar bagi dialog politik yang diperbarui.
Seruan ini disampaikan sehari setelah Presiden Macron mengumumkan niat Prancis untuk secara resmi mengakui Negara Palestina. Kanselir Jerman Merz, meskipun juga menggambarkan situasi di Gaza sebagai "tidak dapat diterima," mengatakan bahwa Jerman belum memiliki rencana segera untuk melakukan hal yang sama.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu