Keluarga Diplomat Arya Daru Buka Suara soal Hasil Penyelidikan Polisi

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 30 Juli 2025 | 12:45 WIB
Pihak keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan. (Foto/Istimewa)
Pihak keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Keluarga besar almarhum Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) buka suara perihal hasil penyelidikan yang telah dilaporkan pihak kepolisian terkait kasus kematian ini.

Lewat Kakak ipar Arya Daru yang mewakili keluarga, yakni Meta Bagus, keluarga menuntut penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, terbuka, dan tidak boleh ada yang ditutupi.

"Kami percaya bahwa setiap orang berhak atas kebenaran, terlebih ketika menyangkut seseorang yang sangat kami cintai. Karena itu, kami sangat berharap agar proses penyelidikan ini dilakukan secara cermat, menyeluruh, dan profesional," kata Meta dalam keteranganya pada Rabu (30/7/2025).

Menurut Meta Bagus, keluarga berharap seluruh fakta yang ada diperiksa teliti, termasuk masukan dan informasi yang keluarga miliki. Dengan begitu, hasil penyelidikan yang telah disampaikan bisa dipertanggungjawabkan.

"Artinya, kami berharap setiap fakta yang ada bisa benar-benar diperiksa dengan teliti dan terbuka. Kami juga berharap semua masukan dari keluarga termasuk

hal-hal yang kami alami dan ketahui secara langsung dapat ikut dipertimbangkan," katanya.

Sebelumnya, teka-teki kematian dari Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) berhasil terungkap. Setelah tiga pekan penyelidikan, disimpulkan kematian Arya akibat tindakan tanpa melibatkan pihak lain.

Berdasarkan autopsi, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) kematian Arya dilakukan dengan meminimalisir oksigen, lewat menutup kepala dengan plastik yang dililit lakban. 

Alhasil, penyebab korban meninggal akibat gangguan pertukaran oksigen dengan mati lemas.

Polisi pun memutuskan untuk menghentikan kasus sementara. Karena sesuai dengan KUHAP, tidak ditemukan unsur pidana dari kematian Arya yang tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar indekosnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: