Pulau Penyengat Jadi Tuan Rumah Gerakan Wisata Bersih

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 30 Juli 2025 | 19:20 WIB
Indahnya Pulau Penyengat (Foto/Arief R)
Indahnya Pulau Penyengat (Foto/Arief R)

BeritaNasional.com - Pulau Penyengat yang merupakan salah satu ikon pariwisata sejarah dan budaya Melayu di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), menjadi tuan rumah pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih (GWB) ke-11 yang digagas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.

Program nasional yang telah bergulir di berbagai daerah di Indonesia sepanjang tahun itu bukan sekadar aksi bersih-bersih, melainkan strategi memperkuat destinasi wisata berbasis budaya dan lingkungan.

"Pulau Penyengat dipilih karena nilai historisnya sebagai pusat sejarah dan spiritualitas Melayu di Indonesia," kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Masruroh saat membuka kegiatan GWB di Pulau Penyengat, Tanjungpinang.

Masruroh mengatakan, GWB merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem wisata berkelanjutan dan inklusif. Pariwisata yang bersih adalah pariwisata yang bermartabat.

"Kebersihan bukan sekadar indikator layanan, tetapi cerminan peradaban dan karakter bangsa. GWB harus tumbuh sebagai budaya, bukan sekadar agenda tahunan,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, ia turut mengapresiasi komitmen Pemprov Kepri dan Pemkot Tanjungpinang dalam pengembangan sektor pariwisata di Pulau Penyengat.

Menurut dia, pulau itu bukan hanya destinasi, tapi juga pusat nilai budaya dan spiritualitas Melayu. Komitmen daerah menjaga dan mengembangkan kawasan tersebut sangat penting bagi masa depan pariwisata nasional.

Sebagai warisan Kesultanan Riau-Lingga, katanya, Pulau Penyengat memegang posisi penting dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya Melayu.

"Pemerintah pusat bersama daerah tengah mendorong penguatan kawasan ini melalui pembangunan dermaga terpadu, peningkatan konektivitas transportasi laut, serta kolaborasi multipihak antara pelaku wisata, pengelola situs budaya, dan masyarakat," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Hasan mengatakan kegiatan GWB ini melibatkan masyarakat setempat, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan dan pegiat lingkungan.

Kegiatan terpusat di sepanjang pantai sekitar Balai Adat serta seluruh kawasan permukiman masyarakat di Pulau Penyengat.

Pemilihan Pulau Penyengat sebagai pusat kegiatan GWB oleh Kemenpar RI juga mempertimbangkan posisi strategis kawasan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Kepri.

"Pulau Penyengat memiliki peran penting sebagai pintu gerbang wisata bahari yang memadukan keindahan alam pesisir, potensi ekowisata, serta kekayaan budaya dan sejarah lokal," ujar Hasan.​​​​​​

Pelaksanaan GWB, menurut dia, diharapkan tidak hanya menjadi momentum meningkatkan kesadaran pentingnya kebersihan dan pengelolaan lingkungan di kawasan wisata, namun mampu mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah kepulauan.

"Tak kalah penting adalah dampak jangka panjang terhadap pengembangan pariwisata nasional, terutama di kawasan perbatasan dan kepulauan," kata Hasan.


Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: