BNPB dan KLHK Dorong Percepatan Penanganan Darurat Karhutla di Kalimantan Barat

Oleh: Harits Tryan
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 10:03 WIB
BNPB dan KLHK Dorong Percepatan Penanganan Darurat Karhutla di Kalimantan Barat. (Foto/BNPB)
BNPB dan KLHK Dorong Percepatan Penanganan Darurat Karhutla di Kalimantan Barat. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan Barat. Banyaknya titik api yang masih terpantau, baik melalui citra satelit maupun patroli darat dan udara, mendorong percepatan penanganan darurat oleh berbagai pihak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat pada Jumat (1/8/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan arahan langsung serta menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung penanganan karhutla di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut.

Dalam peninjauan udara menggunakan helikopter, Suharyanto menyaksikan secara langsung sebaran titik api di sejumlah wilayah.  Data Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mencatat, hingga 31 Mei 2025, luas lahan yang terdampak karhutla mencapai 1.149,02 hektare. Kabupaten Ketapang tercatat sebagai wilayah dengan area terdampak terluas.

"Saya minta dibentuk satu tim yang beranggotakan 50 babinsa dari setiap kodim. Jika kurang, bisa ditambahkan dari Polda. Saya mendapat laporan bahwa lahan yang telah berhasil dipadamkan melalui operasi modifikasi cuaca dan helikopter water bombing, justru dibakar kembali pada malam harinya. Ini harus dicegah," tegas Suharyanto.

BNPB, lanjutnya, akan terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk peralatan darat maupun dukungan udara seperti operasi modifikasi cuaca (OMC) dan helikopter water bombing. Saat ini, BNPB mengerahkan dua unit pesawat OMC, dua helikopter patroli, dan dua helikopter water bombing. 

Untuk periode 30 Juli hingga 3 Agustus 2025, BNPB menambahkan satu unit pesawat fixed wing jenis Cessna Caravan, dan kembali menambah satu unit pada 1 Agustus untuk memperkuat operasi OMC hingga 5 Agustus 2025.

Berdasarkan data BMKG dan laporan masyarakat pada 31 Juli 2025, hujan ringan terpantau di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Sanggau, Bengkayang, Sintang, Sambas, Sekadau, serta Kota Singkawang dan Pontianak. Citra sebaran asap juga tidak menunjukkan adanya asap lintas batas.

BNPB mengimbau seluruh pihak agar tetap waspada dan bersinergi, terlebih menjelang puncak musim kemarau yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

Di kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, meminta aparat TNI dan Polri untuk bertindak tegas terhadap pelaku pembakaran lahan. Menurutnya, tindakan tegas diperlukan untuk memberikan efek jera serta meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Kami mohon kepada Pangdam dan Kapolda agar tak segan menegakkan hukum sesuai peraturan perundang-undangan. Jangan sampai ada lagi masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar,” tegas Hanif.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: