Ratusan Pensiunan Pejabat Israel Desak Donald Trump Akhiri Perang di Gaza

BeritaNasional.com - Sekelompok pensiunan pejabat tinggi keamanan Israel, termasuk mantan kepala intelijen, mengirimkan surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari BBC News pada Selasa (5/8/2025), dalam surat tersebut, mereka mendesak Trump untuk menekan pemerintah Israel agar segera menghentikan perang di Gaza. Mereka menilai perang ini sudah tidak lagi relevan.
Surat ini ditandatangani oleh sekitar 600 mantan pejabat ini, termasuk mantan Kepala Mossad Tamir Pardo dan mantan Perdana Menteri Ehud Barak.
"Menurut penilaian profesional kami, Hamas tidak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel," ungkap para pejabat tersebut yang dikutip dari BBC News.
Mereka juga menyinggung kredibilitas Trump di mata warga Israel.
"Kredibilitas Anda di mata mayoritas rakyat Israel memperkuat kemampuan Anda untuk mengarahkan Perdana Menteri [Benjamin] Netanyahu dan pemerintahannya ke arah yang benar: Akhiri perang, kembalikan para sandera, hentikan penderitaan," tulis para pejabat tersebut.
Desakan ini muncul di tengah laporan bahwa Perdana Menteri Netanyahu berupaya memperluas operasi militer di Gaza di saat perundingan gencatan senjata dengan Hamas terhenti.
Krisis Kemanusiaan dan Dampak Perang
Perang di Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.
Sejak saat itu, operasi militer Israel telah menyebabkan lebih dari 60 ribu korban tewas, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Kondisi di Gaza semakin memburuk. Pada Senin, dilaporkan sedikitnya 94 orang tewas, termasuk puluhan orang yang tewas dalam serangan Israel saat mencari bantuan.
Badan-badan PBB bahkan menyatakan skenario terburuk kelaparan saat ini sedang terjadi di Gaza dengan 180 orang, termasuk 93 anak-anak, meninggal karena kekurangan gizi.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 17 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 18 jam yang lalu
EKBIS | 9 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu