Pemerintah Dorong KEK sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 07 Agustus 2025 | 04:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membuka Raker Nasional dan Evaluasi Kinerja di Jakarta. (Foto/Dok Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membuka Raker Nasional dan Evaluasi Kinerja di Jakarta. (Foto/Dok Kemenko Perekonomian)

BeritaNasional.com - Pemerintah kembali menegaskan peran strategis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai salah satu motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi KEK dianggap berperan signifikan dalam menjaga kinerja positif ekonomi Indonesia yang pada triwulan II 2025 tercatat tumbuh 5,12% (yoy).

Peningkatan investasi di KEK menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,99% (yoy). 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya peran KEK untuk mencapai target tersebut.

“Salah satu capaian investasi yang meningkat adalah di Kawasan Ekonomi Khusus, dan dari segi produksi kita lihat bahwa industri pengolahan itu kontribusinya 18,67%. Nah, kita baru masuk menjadi negara industri kalau kontribusi dari industrinya di atas 20%. Jadi ini target kepada seluruh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK untuk mendorong investasi dan meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan kepada PDB,” tegas Airlangga melalui siaran persnya saat membuka Rapat Kerja Nasional dan Evaluasi Kinerja KEK Semester I Tahun 2025, di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Menurut dia, KEK dan Kawasan Industri berperan penting dalam mempertahankan laju ekonomi di suatu wilayah, seperti yang terlihat di Pulau Sulawesi yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari rata-rata nasional berkat adanya kawasan industri di Morowali dan Bantaeng.

Arahan Presiden Prabowo dan Fokus pada KEK Khusus

Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan percepatan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di seluruh KEK. 

Secara khusus, Presiden juga mendorong pengembangan KEK dengan fokus pada pendidikan digital dan sektor medis.

“Tentu yang menjadi catatan yakni KEK yang diharapkan bisa menjadi cikal-bakal atau prototipe kesehatan, jadi sangat didorong yaitu KEK Batam dengan Rumah Sakit Apollo. Karena itu akan menjadi game changer terhadap industri kesehatan, terutama untuk bersaing dengan Singapura dan Penang di Malaysia,” tuturnya.

Airlangga menambahkan bahwa KEK medis di Batam ini akan menarik investasi dan menjadikan Batam sebagai pusat pelayanan kesehatan internasional. 

Untuk mewujudkannya, pemerintah juga berencana memperbaiki pelabuhan di KEK Tanjung Kelayang dan menambah penerbangan internasional langsung ke Bandara Hang Nadim Batam.

Selain menarik investasi, KEK juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pendidikan vokasi bagi masyarakat sekitar. 

Pemerintah bahkan memberikan kebijakan Super Deduction Tax hingga 200% bagi perusahaan yang berkontribusi dalam program pendidikan ini.

Menko Airlangga menyampaikan harapan besar bahwa KEK dapat menjadi pengungkit utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa depan.

“Kita berharap bahwa KEK ini bisa menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian nasional. Arahan Bapak Presiden bahwa dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 8%. Kuncinya hanya dua, kesatu adalah KEK, dan kedua digitalisasi. Tidak ada pengungkit yang bisa lebih cepat mengakselerasi ekonomi daripada dua sektor tersebut,” tandasnya.

Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Sekretaris dan Wakil Ketua Dewan Nasional KEK, serta perwakilan dari Dewan Kawasan dan BUPP KEK.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: