Menteri PKP Maruarar Usulkan Kuota Rumah Subsidi 500 Ribu Unit pada 2026

BeritaNasional.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan peningkatan kuota rumah subsidi menjadi 500 ribu unit untuk tahun 2026.
Usulan ini disampaikan dalam rapat kabinet sebagai langkah untuk mengatasi backlog perumahan yang masih mencapai 9,9 juta unit.
"Saya sudah sampaikan dalam rapat kabinet mudah-mudahan disetujui, kalau usul saya tahun depan 500 ribu. Tentu yang punya kewenangan bukan saya, tapi saya sudah sampaikan usul terbuka dalam rapat kabinet," ujarnya yang dikutip dari Antaranews pada Jumat (8/8/2025).
Menurut dia, usulan tersebut sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto untuk membangun dan merenovasi tiga juta rumah.
Program subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan menjadi andalan utama.
Untuk tahun ini, kuota rumah subsidi telah ditingkatkan menjadi 350 ribu unit, naik dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 200 ribu unit.
Program ini direncanakan akan diluncurkan secara masif pada September 2025 dengan target awal minimal 25 ribu unit.
Maruarar menjelaskan, program ini menargetkan berbagai kelompok masyarakat. Petani, nelayan, buruh, dan guru masing-masing mendapat alokasi 20 ribu unit, sementara sopir 8 ribu unit, dan pekerja media 3 ribu unit.
Skema pembiayaan yang ditawarkan sangat menarik, dengan suku bunga hanya 5 persen—jauh lebih rendah dari suku bunga komersial yang mencapai 12 persen—dan uang muka (DP) hanya 1 persen.
FLPP sendiri merupakan program subsidi pemerintah yang bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat memiliki rumah layak huni. Melalui program ini, pemerintah menyediakan dana murah kepada bank penyalur, memungkinkan MBR mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan cicilan ringan dan tenor panjang.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
BUDAYA | 1 hari yang lalu