412 Talenta AI Lulusan Laskar AI Siap Perkuat Industri Digital Indonesia

BeritaNasional.com - Lintasarta resmi meluluskan sebanyak 412 peserta dari program beasiswa Laskar AI, sebuah inisiatif pelatihan intensif di bidang kecerdasan buatan (AI). Para lulusan ini telah dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja, baik di lingkungan Lintasarta sendiri, mitra strategis, maupun berbagai sektor industri digital lainnya.
Program Laskar AI merupakan bagian dari Gerakan AI Merdeka, yang dijalankan oleh Lintasarta bekerja sama dengan Dicoding dan NVIDIA sebagai mitra global. Fokus utama program ini adalah mencetak generasi muda yang terampil di bidang teknologi AI dari seluruh penjuru Indonesia.
"Melalui Laskar AI, kami tidak hanya membuka akses pendidikan berkualitas, tetapi juga menjembatani talenta terbaik Indonesia menuju peluang kerja nyata di sektor digital," kata Bayu Hanantasena, President Director & CEO Lintasarta, Kamis (14/8/2025).
Seleksi Ketat, Kurikulum Industri
Sejak dibuka pada November 2024, program ini menarik minat lebih dari 13.000 pendaftar dari berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 657 peserta terpilih melalui seleksi ketat untuk mengikuti pelatihan mulai Februari 2025. Peserta terdiri dari 547 mahasiswa dan lulusan baru dari 197 perguruan tinggi, serta 110 profesional dan dosen dari 70 institusi pendidikan.
Pelatihan berlangsung hampir satu semester, dengan total pembelajaran mencapai 958 jam untuk mahasiswa dan 626 jam untuk kalangan profesional dan dosen. Seluruh proses belajar mengusung pendekatan project-based learning, berbasis pada kebutuhan dan standar industri terkini.
Peserta mempelajari berbagai topik penting seperti dasar-dasar AI, pemrograman, analisis data, hingga machine learning. Pelatihan juga memperkenalkan langsung penggunaan GPU Merdeka, infrastruktur komputasi yang mendukung efisiensi proses pembelajaran AI.
Proyek Nyata Gantikan Skripsi
Sebagai bagian akhir dari pelatihan, peserta mahasiswa diwajibkan menyelesaikan Capstone Project berdurasi 250 jam. Dari hasil akhir program, tercipta lebih dari 100 portofolio proyek AI, di mana 13 proyek di antaranya bahkan diakui sebagai pengganti skripsi oleh kampus asal peserta.
“Kolaborasi ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi talenta siap pakai yang mampu mendorong inovasi di berbagai sektor,” Narenda Wicaksono, Founder & CEO Dicoding.
Narenda juga menegaskan bahwa keberhasilan Laskar AI merupakan hasil sinergi antara industri, akademisi, dan pemerintah. Menurutnya, kolaborasi seperti ini penting untuk menciptakan SDM digital yang mampu bersaing secara global.
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 7 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 14 jam yang lalu
PERISTIWA | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 18 jam yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu