3 Poin Pembahasan Trump, Zelensky, dan Pemimpin Eropa soal Masa Depan Ukraina

BeritaNasional.com - Gedung Putih menjadi saksi pertemuan besar antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan tujuh pemimpin negara di Eropa pada Senin (18/8/2025) waktu setempat. Mereka berkumpul untuk membahas masa depan konflik antara Rusia dan Ukraina.
Pertemuan tersebut berlangsung hanya tiga hari setelah pembicaraan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Meskipun ada kemajuan yang dilaporkan, tidak ada kesepakatan signifikan yang diumumkan saat itu.
Dilansir dari Xinhua News pada Selasa (19/8/2025), sejumlah tokoh penting yang hadir dalam pertemuan di Gedung Putih antara lain Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Presiden Finlandia Alexander Stubb.
Pertemuan ini dilakukan setelah sebelumnya Trump dan Zelensky mengadakan pertemuan bilateral.
Fokus utama pembicaraan adalah jaminan keamanan bagi Ukraina dan potensi pertemuan trilateral antara Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat.
Meski demikian, beberapa perbedaan pendapat masih muncul, salah satunya soal urgensi gencatan senjata sebelum negosiasi damai dilanjutkan.
1. Jaminan Keamanan Ukraina: Antara Janji dan Harapan
Saat pertemuan bilateral, Trump tidak memberikan jawaban langsung ketika ditanya apakah jaminan keamanan akan melibatkan pasukan AS. Ia hanya menyatakan bahwa negara-negara Eropa akan terlibat dan Ukraina akan mendapat banyak bantuan keamanan.
"Mereka adalah garda terdepan, tapi kami akan membantu mereka. Kami akan terlibat," kata Trump pada Selasa yang dikutip dari Xinhua.
Dalam pertemuan multilateral, isu jaminan keamanan disebutkan hampir 20 kali. Hal tersebut menunjukkan betapa krusialnya topik ini bagi semua pihak.
Zelensky menegaskan pentingnya sinyal kuat dari AS untuk memberikan jaminan keamanan. Beberapa pemimpin Eropa bahkan mengusulkan Pasal 5 NATO sebagai pegangan untuk jaminan tersebut.
Melalui unggahan di Truth Social pada Selasa, Trump menyebut pertemuannya berjalan sangat baik dan mereka sepakat bahwa jaminan keamanan akan diberikan oleh berbagai negara Eropa.
2. Potensi Pertemuan Trilateral untuk Akhiri Konflik
Zelensky kembali menekankan harapannya untuk mengakhiri konflik melalui jalur diplomatik dan menyatakan kesiapan Ukraina untuk pertemuan trilateral dengan AS dan Rusia.
Sementara itu, setelah pertemuan dengan Zelensky, Trump mengumumkan di media sosial bahwa dirinya telah menghubungi Presiden Putin untuk mengatur pertemuan bilateral dengan Zelensky, diikuti pertemuan trilateral.
Kanselir Jerman Merz juga mengonfirmasi bahwa Putin setuju untuk bertemu Zelensky dalam dua minggu ke depan melalui telepon dengan Trump.
Presiden Prancis Macron bahkan menyarankan pertemuan kuadrilateral untuk membahas keamanan seluruh benua Eropa.
3. Perbedaan Pendapat Masih Jadi Kendala
Meskipun ada kemajuan, perbedaan pendapat masih harus diselesaikan. Kanselir Merz meyakini bahwa pertemuan trilateral tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata terlebih dahulu.
Namun, Trump memiliki pandangan berbeda. "Kami baru memulai negosiasi," katanya.
Isu teritorial juga menjadi batu sandungan. Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyinggung bahwa konflik bisa berakhir jika Ukraina mau berkompromi terkait wilayah dan keanggotaan NATO. Namun, Zelensky menegaskan bahwa masalah teritorial akan diselesaikan langsung antara Rusia dan Ukraina.
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 16 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu