Viktor Gyokeres Gagal Bersinar di Laga Perdana Bersama Arsenal

BeritaNasional.com - Arsenal membuka musim Premier League 2025-26 dengan kemenangan tipis 1-0 atas Manchester United di Old Trafford, Minggu (17/8/2025). Meski berhasil membawa pulang tiga poin, sorotan utama justru tertuju pada debut striker anyar Viktor Gyokeres yang dinilai belum menunjukkan performa optimal.

Didatangkan dari Sporting Lisbon dengan banderol tinggi, Gyokeres dipercaya Mikel Arteta untuk langsung tampil sejak menit awal bersama Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli di lini depan. Namun, kombinasi tiga penyerang Arsenal tersebut gagal memberikan ancaman berarti sepanjang pertandingan.

Mengutip dari Sports Mole, Rabu (20/8/2025), The Gunners hanya mencatatkan 0,29 expected goals (xG) dari permainan terbuka, kalah jauh dari Manchester United yang membukukan 1,35 xG. Bahkan, salah satu momen Gyokeres menjadi sorotan ketika ia gagal mengeksekusi umpan silang sederhana dan justru mengirim bola keluar lapangan di area pertahanan sendiri.

Gol tunggal kemenangan Arsenal dicetak oleh Riccardo Calafiori lewat situasi kontroversial, menutupi minimnya kreativitas tim dalam membangun serangan.

Padahal, Gyokeres datang dengan reputasi impresif setelah mencetak 39 gol dari 33 laga Primeira Liga musim lalu serta enam gol di Liga Champions. Catatan tersebut membuat Arteta yakin sang striker bisa menjadi solusi lini depan.

Namun, laga perdana menunjukkan bahwa masalah utama Arsenal bukanlah pada penyelesaian akhir, melainkan pada kreativitas dalam menciptakan peluang.

Sejak kepergian Granit Xhaka ke Bayer Leverkusen, Arsenal kerap kehilangan gelandang dengan kemampuan umpan progresif tinggi. Kedatangan Martin Zubimendi diharapkan dapat menutup celah itu, sementara Martin Odegaard masih menjadi motor serangan meski gagal menciptakan peluang matang melawan United.

Dengan ambisi besar menjuarai Premier League musim ini setelah tiga musim beruntun finis di posisi kedua, performa Gyokeres akan terus mendapat sorotan. Arsenal membutuhkan waktu untuk memastikan striker asal Swedia itu bisa menyatu dengan sistem permainan dan benar-benar menjadi pembeda dalam perburuan gelar.