Ada Demo Hari Ini, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalin Situasional Tergantung Jumlah Massa

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 28 Agustus 2025 | 07:00 WIB
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com -  Ditlantas Polda Metro Jaya bakal melakukan rekayasa lalu lintas secara situasional seiring bakal digelarnya aksi unjuk rasa di Istana Negara, Mahkamah Konstitusi dan Gedung DPR RI Kamis, (28/8/2025). 

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin mengatakan semua rekayasa lalu lintas yang disiapkan nantinya akan menyesuaikan jumlah massa yang hadir.

"Untuk konsep pelayanan penyampaian pendapat di muka umum, ini konsepnya masih sama. Jadi silahkan masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum ya, diatur oleh undang-undang," kata Komarudin.

Menurutnya, jika massa demo bisa berbagi ruas jalan dengan pengguna jalan lain, maka arus lalu lintas tetap berjalan normal. Namun berlaku sebaliknya, akan dilakukan pengalihan arus bila massa terlalu banyak.

"Kalau memang massa nya jumlahnya tidak terlalu besar dan bisa berbagi ruas jalan dengan masyarakat lain, maka tidak kami alihkan. Jadi aktivitas tetap berjalan, masyarakat, semua tetap kita jalankan," ujar dia.

"Namun kalau jumlahnya besar sehingga memang mengharuskan terpakainya fasilitas jalan atau untuk keperluan jalan, maka kami akan lakukan pengalihan," sambungnya. 

Di sisi lain, Komarudin mengingatkan massa aksi untuk tidak masuk jalan tol. Karena dampaknya selain menimbulkan macet panjang, juga membahayakan pengendara.

"Kami tentunya sangat menyayangkan ya kalau sampai massa aksi itu masuk jalan tol, apalagi sampai mengganggu aktivitas jalan ya, ini yg tentu sangat sangat disayangkan. Kalau sampai masa masuk tol, itu sangat disayangkan. Itu sudah ranah penegakan hukum,” tegasnya.

Sebab, berkaca dari aksi unjuk rasa kemarin yang berakhir ricuh. Komarudin menjelaskan polisi saat itu terpaksa mengevakuasi kendaraan yang terjebak di tol melalui exit depan Polda, Tegal Parang dan Slipi.

“Ini juga terpaksa kita harus mengalihkan seperti kemarin, kejadian kemarin, kami harus mengeluarkan yang di dalam tol itu untuk menjaga jangan sampai terjebak di tengah konflik. Kami keluarkan di exit tol depan Polda dan di Exit tol Tegal Parang.

"Kemudian yang dari arah barat, kami keluarkan kemarin di Slipi," imbuhnya. 

Oleh sebab itu, Komarudin memeringatkan massa untuk berunjuk rasa dengan tertib dan damai. Karena, ketika terjadi pelanggaran maka turut berdampak hal merugikan kepada orang lain.

"Jadi silahkan saja menyampaikan pendapat, itu sah-sah saja, namun tentu kita berharap jangan sampai terganggu aktifitas aktifitas lain. Karena masyarakat lain juga butuh ruang untuk melakukan aktivitasnya, ada yg pulang, ada aktivitas lain dan sebagainya, nah ini yg harus kita perhatikan," tukasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: