KBRI Minta Klarifikasi Kemlu Timor Leste Buntut Penembakan WNI di Perbatasan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:53 WIB
Ilustrasi senjata api. (Foto/freepik)
Ilustrasi senjata api. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) lewat Kedutaan Besar Republik İndonesia (KBRI) Dili tengah meminta klarifikasi kepada pihak Kemlu Timor Leste terkait insiden penembakan WNI di wilayah perbatasan.

Diketahui, seorang warga NTT bernama Paulus Taek Oki ditembak oleh aparat keamanan Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste pada Senin (25/8/2025).

“⁠KBRI Dili juga sudah langsung meminta klarifikasi pada Kemlu Timor Leste tentang hal tersebut,” kata Jubir II Kemlu Vahd Nabyl Achmad Mulachela yang dikutip pada Kamis (28/8/2025).

Menurut dia, permintaan klarifikasi ini dilakukan setelah duta besar (Dubes) RI di Dili telah mendapatkan keterangan dari pihak internal terkait kasus tersebut.

“Dubes RI di Dili sudah mengunjungi lokasi, dan lakukan koordinasi dengan pihak-pihak di lapangan tentang peristiwa tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, Vahd Nabyl menyampaikan Paulus Taek Oki telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.

“Saat ini, KBRI telah membawa korban penembakan ke RS untuk ditangani,” tuturnya.

Sebelumnya, keterangan resmi Kodam IX/Udayana sempat melaporkan suasana perbatasan RI-RDTL kembali memanas setelah terjadinya bentrok antara masyarakat Indonesia di Dusun Nino, Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Ninulat, dengan anggota Unidade De Patrulhamento Da Fronteira (UPF) Timor Leste. 

“Insiden yang terjadi di sekitar Patok Provinsi 36, dengan titik koordinat Co. 51L.650456-8959699, mengakibatkan satu orang warga negara Indonesia berinisial PTO mengalami luka tembak pada bahu kanan,” tulis keterangan akun Instagram @kodam.ix.udayana.

Menyikapi kondisi tersebut, Dandim 1618/TTU Letkol Arm Didit Prasetyo Purwanto bersama Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DYB Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho, serta Kapolres TTU AKBP Eliana Papote telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Senin (25/8/2025) lalu.

Hal ini dilakukan guna memastikan situasi tetap aman dan terkendali. Kehadiran pimpinan TNI-Polri ini juga sebagai wujud respon cepat demi mencegah meluasnya eskalasi di perbatasan.

“TNI-Polri solid menjaga kedaulatan NKRI sekaligus menjadi penyalur aspirasi masyarakat perbatasan,” kata Letkol Didit.

Menurut dia, tindakan penembakan yang dilakukan aparat UPF tidak dapat dibenarkan dan mengarah pada tindak kriminal. Untuk itu, permasalahan akan ditindaklanjuti melalui jalur hukum oleh kepolisian serta dikoordinasikan dengan Atase Pertahanan Republik Demokratik Timor Leste.

“Kami hadir untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga, serta setiap kejadian ditangani sesuai hukum dan aturan yang berlaku," tegas Letkol Arm Didit.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: