Komnas HAM Catat Ada 10 Korban Jiwa Selama Kerusuhan Demo, Ini Daftarnya

Oleh: Bachtiarudin Alam
Selasa, 02 September 2025 | 20:15 WIB
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah. (BeritaNasional/Bachtiarudin Alam)

BeritaNasional.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) total telah mencatat ada 10 orang yang menjadi korban jiwa selama gelombang aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di berbagai wilayah selama 25–31 Agustus 2025.

“Karena aksi demonstrasi yang meluas di berbagai wilayah ini sudah menimbulkan banyak korban. Sejauh ini, tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia,” kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah saat jumpa pers pada Selasa (2/9/2025).

Anis mengakui, dari beberapa data yang berhasil dihimpun Komnas HAM, beberapa di antara korban jiwa turut mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Jadi, pihaknya saat ini terus mendalami penyebab lain.

“Kemudian, yang mengalami penangkapan sewenang-wenang juga cukup banyak angkanya. Sedang dikonsolidasikan di Komnas HAM yang mengalami luka-luka juga cukup besar datanya di berbagai wilayah di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, Anis mengatakan, selama periode gelombang demonstrasi tersebut, telah tercatat terjadi sekitar di 28 wilayah dengan berbagai temuan korban sakit, meninggal, ditangkap, dan lain-lain.

“Perkembangan ini tentu saja mengkhawatirkan dalam konteks yang nantinya dapat menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia,” jelasnya.

Adapun data yang berhasil dihimpun Komnas HAM terkait korban meninggal, di antaranya; 

1. Affan Kurniawan (Jakarta) Pengemudi ojol asal Jakarta yang meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025. 

2. Andika Lutfi Falah (Jakarta) siswa kelas 11 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 14 Kabupaten Tangerang mengalami luka bagian kepala belakang setelah terlibat kerusuhan demo di Jakarta pada 29 Agustus 2025. 

3. Rheza Sendy Pratama (Jogja) merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta yang ditemukan meninggal dengan luka memar usai demonstrasi.

4. Sumari (Solo) merupakan tukang becak asal Solo yang meninggal dunia diduga akibat terkena tembakan gas air mata saat terjadi bentrokan massa demonstrasi di Surakarta.

5. Saiful Akbar (Makassar) Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, yang menjadi korban saat insiden kebakaran melanda kantor DPRD Makassar ketika demo pecah.

6. Muhammad Akbar Basri (Makassar) merupakan pegawai Humas DPRD Makassar yang meninggal akibat terjebak saat kebakaran di kantor DPRD Makassar ketika demo pecah.

7. Sarina Wati (Makassar) pegawai DPRD Makassar meninggal akibat terjebak saat kebakaran di kantor DPRD Makassar ketika demo pecah.

8. Rusdamdiansyah (Makassar) pengemudi ojol di Makassar yang tewas setelah dikeroyok massa karena dituduh sebagai intel saat demo di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

9. Iko Juliant Junior (Semarang) mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang angkatan 2024 yang meninggal setelah menjalani perawatan intensif di RSUP dr. Kariadi, Semarang, setelah mengikuti demo.

10. Septinus Sesa (Manokwari) warga yang diduga terlibat aksi blokade di kawasan Wirsi dan Jalan Yosudarso, Manokwari. Penyebab kematian sampai saat ini masih terus didalami. 

Kemudian, Budi Haryadi (Makassar) sampai saat ini masih menjalani perawatan oleh tim medis setelah mengalami luka serius usai lompat dari lantai 3 gedung DPRD Makassar yang terbakar.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: