Bulog: Penyaluran Beras SPHP Capai 22 Persen dari Penugasan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 07 September 2025 | 04:00 WIB
Penyaluran beras SPHP (Foto/Oke Atmadja)
Penyaluran beras SPHP (Foto/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Perum Bulog mencatat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah mencapai 22 persen dari total penugasan sebesar 1,5 juta ton sepanjang 2025 atau mencapai 327.718 ton per 6 September 2025.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, percepatan penyaluran beras SPHP tersebut dapat terwujud berkat dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, BUMN, serta para pengecer di pasar.

“Karena sekarang kami sudah banyak dibantu oleh seluruh jajaran pemerintah maupun TNI-Polri, total sampai hari ini 327.718 ton, yaitu setara dengan 22 persen dari total 1,5 juta ton yang diperintahkan kepada kami,” kata Rizal saat dijumpai di Gudang dan Sentra Pengolahan Beras Bulog, Sunter.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kelangkaan beras di pasaran dan harga yang meningkat padahal stok beras melimpah, Rizal mengatakan bahwa penyaluran beras oleh Bulog telah dilakukan semaksimal mungkin.

Beras SPHP disalurkan melalui tujuh saluran strategis, antara lain pengecer di pasar tradisional, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), outlet pangan binaan pemerintah daerah dan Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN, koperasi instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, serta swalayan/toko modern.

Rizal mengatakan, penyaluran beras ke pasaran memerlukan waktu, sementara permintaan (demand) cukup besar. Oleh sebab itu, Bulog terus berupaya menyalurkan beras secara masif ke berbagai wilayah di Indonesia.

“Makanya kami melibatkan seluruh stakeholder pemerintah. Dan kemarin juga sudah melaksanakan Gerakan Pangan Murah serentak dengan 7 ribu titik/tempat penjualan outlet. Alhamdulillah, ini berdampak luar biasa,” kata dia.

Secara keseluruhan, Bulog memastikan penyiapan beras juga dilakukan sesuai dengan penugasan pemerintah, baik beras medium dengan broken (beras pecah) maksimal 25 persen maupun beras premium dengan broken maksimal 15 persen.

Beras SPHP merupakan jenis beras yang sedang disalurkan Bulog dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Bulog merencanakan bakal menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton pada periode Juli-Desember 2025.

Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp 12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi); Rp 13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan); dan Rp 13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

Adapun saat ini, total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog mencapai 3,9 juta ton.

Dari total CBP tersebut, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen merupakan hasil pengadaan dalam negeri. Sedangkan sisanya berasal dari pengadaan luar negeri yang dilaksanakan berdasarkan penugasan pemerintah pada 2024.

Bulog memastikan seluruh prosedur pemeliharaan stok beras di gudang berjalan sesuai standar, sehingga masyarakat dapat menerima beras terbaik. Bulog secara konsisten melaksanakan pemeriksaan beras mulai dari harian, mingguan, bulanan hingga triwulanan.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: