Media Nasional Pantau Ketersediaan Beras di Gudang BULOG

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 06 September 2025 | 20:13 WIB
Ajak Media ke Gudang, BULOG Tunjukkan Proses Pemeliharaan Beras Secara Terbuka. (Foto/Bulog)
Ajak Media ke Gudang, BULOG Tunjukkan Proses Pemeliharaan Beras Secara Terbuka. (Foto/Bulog)

BeritaNasional.com - Perum BULOG berinisiatif mengundang awak media nasional untuk meninjau secara langsung ke Gudang dan Sentra Pengolahan Beras BULOG Sunter, Jakarta Utara. 

Maksud Tujuan utama mengundang awak media meninjau secara langsung proses perawatan dan pemeliharaan beras agar dapat di jelasken secara detil kepada publik Nasional. Sehingga menyaksikan secara langsung bahwa BULOG berkomitmen dalam menjaga kualitas beras dengan baik di Gudang sd di salurken kepada Masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama  Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa jajaran BULOG secara konsisten melaksanakan pemeriksaan beras mulai dari harian, mingguan, bulanan hingga triwulanan. 

“Proses ini dilakukan untuk menjaga kualitas beras agar tetap baik sepanjang penyimpanan di Gudang BULOG. Dengan adanya perawatan yang ketat, BULOG ingin memastikan masyarakat memperoleh beras yang sehat dan layak konsumsi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa BULOG berperan sebagai operator pelaksana kebijakan pangan, sementara regulasi ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) serta melalui Rakortas yang dipimpin Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

BULOG menyiapkan beras sesuai dengan penugasan pemerintah, baik beras medium dengan broken (beras pecah) maksimal 25 persen maupun beras premium dengan broken maksimal 15 persen.

“Saat ini, kapasitas Gudang BULOG di Jakarta mencapai 355.200 ton, tersebar di 74 gudang dengan kapasitas masing-masing sekitar 3.000 ton/ Gudang,” urai dia.

Stok yang disimpan di Jakarta merupakan bagian dari total cadangan beras pemerintah sebesar 3,9 juta ton. Rizal menambahkan, penyaluran beras dilakukan secara massif melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi, lembaga pemerintah, sinergi dengan TNI-Polri, hingga outlet binaan BUMN, RPK, serta ritel modern.

Kolaborasi Pentahelix dengan berbagai pihak ini memungkinkan BULOG mempercepat distribusi guna memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia.

Proses pemeliharaan yang dilakukan BULOG meliputi pemeriksaan awal beras saat pemasukan di gudang dan kualitas beras secara berkala, menjaga sanitasi gudang, spraying, hingga fumigasi apabila ditemukan indikasi serangan hama. 

Selain itu, dalam proses pengeluaran, BULOG menerapkan prinsip FIFO (First In, First Out) dan FEFO (First Expired First Out) dari gudang. 

Namun dalam praktiknya, penyaluran juga memperhatikan kondisi nyata kualitas beras, sehingga apabila ditemukan penurunan mutu, segera dilakukan tindakan seperti fumigasi ulang, pemisahan, hingga pengolahan kembali dengan mesin pemilah modern untuk memastikan hanya beras layak konsumsi yang disalurkan kepada masyarakat.

Rizal menekankan bahwa beras yang tidak lagi layak konsumsi tidak serta-merta dibuang, melainkan setelah rangkaian SOP yang ketat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan industri lain seperti pakan. 

Dengan demikian, setiap butir beras tetap bernilai guna dan tidak terbuang sia-sia. Hingga saat ini, BULOG telah menyalurkan beras SPHP lebih dari 327 ribu ton dari total penugasan 1,5 juta ton, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, BUMN, serta para pengecer di pasar.

“Prinsip kami jelas, negara harus memberikan yang terbaik untuk rakyatnya. Maka BULOG menjaga kualitas beras dengan pemeliharaan ketat agar beras yang diterima masyarakat benar-benar layak konsumsi dan sehat. BULOG akan terus menjaga kualitas beras, nama baik negara, dan berkomitmen penuh memberikan yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat Indonesia,” ujar Rizal menutup pernyataannya.

 sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: