Prabowo Sebut Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perdagangan dan keuangan global saat ini kerap dimainkan sebagai senjata dalam politik internasional.
Pandangan itu disampaikan saat menghadiri BRICS Leaders Virtual Meeting pada Senin (8/9/2025) malam.
"Perdagangan dan keuangan menjadi senjata, kami menganggap saat ini saatnya BRICS terus berkembang,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan hal tersebut muncul akibat ketidakpastian yang terjadi sekarang dunia ini.
"Dalam dunia dengan ketidakpastian ini, ada juga double dan bahkan triple standard di mana hukum internasional di setiap hari diabaikan, di mana yang berkuasa adalah yang benar, di mana negara kecil yang kurang berkuasa terintimidasi," ujar Prabowo.
Kepala Negara pun menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap langkah-langkah yang ditempuh BRICS untuk memperkuat kerja sama multilateral.
“Kami mendukung inisiatif-inisiatif yang diambil, kami menghormati kepemimpinan Presiden Lula, dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja lebih dekat dengan semua negara BRICS,” kata Prabowo.
Prabowo menambahkan, BRICS kini berkembang menjadi salah satu pilar penting dalam tatanan ekonomi global.
Menurutnya, forum tersebut memiliki potensi besar untuk menjaga stabilitas dunia melalui kerja sama erat antaranggota.
“Oleh karena itu, BRICS berkembang menjadi pilar kekuatan. Indonesia mendukung keberlanjutan. Kita harus terus bekerja dengan lebih dekat bersama. Kita harus berkonsultasi dengan satu sama lain,” ucap Prabowo.
“Kita harus menjaga keterbukaan, kita harus teruskan koordinasi dan kerja sama ini,” tambahnya.
Adapun para pemimpin dunia yang hadir di BRICS Leaders Virtual Meeting tahun ini adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Rusia Vladimir Putin, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mewakili PM Narendra Modi, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, serta Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
POLITIK | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu