Demokrat Minta Menteri Baru Diberi Kesempatan Bekerja

BeritaNasional.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Herman Khaeron meminta para menteri yang baru dilantik diberikan kesempatan menunjukkan kinerjanya. Herman yakin sosok pilihan Presiden Prabowo Subianto adalah tokoh-tokoh yang dibutuhkan untuk menjalankan program kerja pemerintah.
"Terkait dengan apa yang telah disahkan, kita sudah tahu bersama, kita beri kesempatan untuk menunjukkan bahwa kinerja dari menteri-menteri yang baru ini juga akan lebih baik," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Sementara, posisi kursi menteri yang kosong seperti Menko Polkam dan Menpora, Herman menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo.
Pada saat presiden memutuskan menteri-menteri baru, Herman mengungkap, Partai Demokrat tidak diajak diskusi karena prosesnya yang cepat.
"Kami juga dengan keputusan yang sangat mendadak oleh presiden, juga tidak pernah mendiskusikan itu," katanya.
"Dan untuk memberikan kenyamanan kepada presiden sebagai pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan, yang memiliki hak prerogatif, tentu kami serahkan sepenuhnya kepada beliau," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melantik empat menteri dan satu wakil menteri baru Kabinet Merah Putih. Mereka yang dilantik adalah, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Muktahrudin, Menteri Koperasi Ferry Julianto, dan Menteri Haji dan Umrah Irfan Yusuf, serta Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar.
Presiden Prabowo mencopot lima menterinya. Yaitu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
POLITIK | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu