Studi: Emisi ExxonMobil dan Aramco Sebabkan Gelombang Panas Ekstrem

BeritaNasional.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature menunjukkan bahwa emisi dari perusahaan besar yang bergerak dalam pengelolaan bahan bakar fosil terbukti meningkatkan sekali pun menimbulkan puluhan gelombang panas yang sebelumnya nyaris mustahil terjadi.
Penelitian tersebut menyoroti 180 perusahaan “carbon major”, dengan kontribusi lebih dari setengah peningkatan intensitas panas global antara 2000–2023 berasal dari mereka.
Bahkan, emisi dari ExxonMobil dan Saudi Aramco masing-masing membuat lebih dari 50 gelombang panas lebih mungkin terjadi hingga 10.000 kali lipat. Rata-rata, 213 gelombang panas kini 200 kali lebih mungkin terjadi akibat perubahan iklim.
“Kontribusi masing-masing perusahaan [penghasil emisi besar] dan mengkuantifikasinya bisa sangat berguna untuk menetapkan potensi tanggung jawab hukum,” ujar Prof. Sonia Seneviratne dari ETH Zurich, Swiss, penulis senior dalam laporan terbaru tersebut, dikutip (11/9/2025).
Para peneliti menilai temuan ini sebagai terobosan penting dalam membangun dasar hukum untuk menuntut perusahaan-perusahaan tersebut atas kerusakan iklim dengan potensi tanggung jawab hukum yang kian kuat.
Studi ini juga menemukan bahwa meningkatnya suhu ekstrem berdampak serius: mempercepat penyebaran gelombang panas yang menyebabkan lebih banyak kematian.
Contohnya, gelombang panas di Pacific Northwest, AS, tahun 2021 menjadi sekitar 3°C lebih panas karena pemanasan global.
Temuan ilmiah terbaru ini langsung mengaitkan perusahaan besar dengan dampak nyata terhadap bencana iklim.
Memberikan bukti kuat yang bisa digunakan dalam litigasi, terutama setelah munculnya preseden hukum di Pengadilan Internasional dan Jerman The Guardian.
POLITIK | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu