Imbas Proyek Pelabuhan Marunda, PT KCN Beri Beasiswa Nelayan ke STIP dan IPB

BeritaNasional.com - PT Karya Citra Nusantara (KCN) mengungkapkan sejumlah hal yang dilakukan untuk membantu nelayan di sekitar Cilincing Jakarta Utara imbas proyek Pelabuhan Marunda.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi saat memberikan penjelasan terkait viralnya keberadaan tanggul beton yang dianggap menyulitkan nelayan karena harus berputar saat mencari ikan.
"Jadi saya perlu jelaskan bahwa selama ini, kami kalau untuk CSR pun lebih kepada pendidikan dan kesehatan," kata Widodo kepada wartawan di KCN Marunda Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025).
Untuk pendidikan, Widodo menyebut telah menyekolahkan para nelayan ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
"Kita menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran karena kami berharap saudara-saudara kita nelayan, kalau anak-anaknya bisa menjadi sarjana dan punya kesempatan yang lebih baik," ujarnya.
Meski demikian, tak semua bisa mendapatkan beasiswa itu. Dia memberikan persyaratan tertentu agar bisa menempuh pendidikan tersebut.
"Tapi sebagian ada ke IPB. Tapi saya ada kualifikasi, ada panitianya. Harus yang IP-nya tinggi. Mengapa saya arahkan ke STIP? Ada yang tau lulusannya per tahun berapa? 400. Katanya nenek moyang kita bangsa pelaut. Udah nggak ada yang inget," ucapnya.
"Nah, saya fokuskan ke sana. Lalu saya, syaratkan. Kalau dia sudah lulus, saya pasti kasih kerjaan jadi pelaut dan lain-lain. Tapi dia wajib membiayain satu lagi anak didik. Jadi ini berputar. Itu yang saya syaratkan," tambahnya.
Sementara itu, CKN juga bekerja sama dengan RSUD Koja dan Cilincing untuk membantu kesehatan para nelayan.
"Saya selalu bantu dengan RS Koja atau Cilincing. Termasuk kami bangun juga, kalau lihat tadi di video kita, rumah autis melalui cagar budaya dan segala macam," terangnya.
Terakhir, dia bakal memberikan pekerjaan bagi nelayan yang sudah terlatih atau memiliki kualifikasi.
"Nah sekarang, yang kita coba, kan saya sudah kerja sama sama kecamatan. Ada Biro Pelatihan, balai pelatihan. Jadi kalau yang mau kerja, ya harus punya standarisasi dulu supaya bisa diterima," tandasnya.
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 19 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 15 jam yang lalu