Merasa Diri Perfeksionis? Menguntungkan atau Beri Dampak Negativ? Simak Ulasannya di sini

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 14 September 2025 | 07:30 WIB
Ilustrasi perfeksionis (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi perfeksionis (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Pernahkah kamu merasa harus selalu menghasilkan pekerjaan yang sempurna, tanpa cacat sedikit pun? Jika iya, mungkin kamu memiliki sifat perfeksionis.

Banyak orang mencari tahu soal perfeksionis karena sifat ini sering dianggap sebagai tanda kedisiplinan dan standar tinggi.

Namun di balik itu, perfeksionis bisa menjadi pedang bermata dua, membawa manfaat tapi juga berisiko menimbulkan stres berlebihan.

Apa itu perfeksionis?

Melansir laman Halodoc, secara sederhana perfeksionis adalah kecenderungan kepribadian yang membuat seseorang ingin segala sesuatu terlihat sempurna.

Orang perfeksionis biasanya memiliki standar sangat tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Perfeksionis tidak selalu buruk. Ada perfeksionis sehat, yaitu mereka yang menggunakan standar tinggi untuk memotivasi diri, dan ada perfeksionis tidak sehat, di mana rasa takut gagal justru membuat hidup penuh tekanan.

Apa Ciri-Ciri Perfeksionis?

Ciri-ciri perfeksionis bisa terlihat dari pola pikir maupun perilaku sehari-hari. Beberapa tanda umum antara lain:

1. Selalu menetapkan standar tinggi – bahkan untuk hal kecil sekalipun.

2. Sulit merasa puas – meski hasilnya bagus, tetap merasa kurang sempurna.

3. Takut gagal berlebihan – kegagalan kecil dianggap sebagai bencana besar.

4. Menunda pekerjaan (prokrastinasi) – karena terlalu fokus pada detail, pekerjaan jadi lama selesai.

5. Kritik diri yang keras – sering menyalahkan diri sendiri ketika sesuatu tidak sesuai ekspektasi.

Apa Penyebab Seseorang Menjadi Perfeksionis?

Perfeksionis adalah sifat yang terbentuk dari berbagai faktor. Beberapa penyebabnya bisa meliputi:

1. Pola asuh orang tua – anak yang selalu dituntut berprestasi bisa tumbuh dengan sifat perfeksionis.

2. Lingkungan kompetitif – tekanan dari sekolah, pekerjaan, atau sosial media memperkuat sifat ini.

3. Trauma atau pengalaman masa lalu – kegagalan di masa lalu bisa membuat seseorang berusaha keras agar tidak mengulanginya.

4. Karakter bawaan – beberapa orang memang lebih detail dan berorientasi pada hasil sejak awal.

Bagaimana Cara Mengelola Sifat Perfeksionis?

Perfeksionis tidak selalu buruk, asalkan kamu bisa mengelolanya dengan baik. Berikut tips yang bisa kamu coba:

1..Belajar menerima kesalahan – ingat bahwa gagal adalah bagian dari proses belajar.

2..Tetapkan target realistis – jangan terlalu tinggi hingga membuatmu stres.

3. Fokus pada proses, bukan hanya hasil – nikmati perjalanan, bukan hanya pencapaian.

4. Kurangi perbandingan dengan orang lain – setiap orang punya kecepatan dan jalannya masing-masing.

5. Cari dukungan sosial – berbicara dengan teman, keluarga, atau psikolog bisa membantu mengurangi beban.

Dengan cara ini, perfeksionis bisa berubah dari sifat yang melelahkan menjadi motivasi positif. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar:
BERITALAINNYA