Presiden Prabowo Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Disambut Gibran di Halim

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (27/9/2025) sore setelah merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri.

Adapun negara yang dikunjungi Prabowo meliputi Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.

Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden dan rombongan mendarat pukul 15.30 WIB.

Kedatangan Presiden disambut Wakil Presiden Gibran Rakabuming, sejumlah menteri, serta pimpinan TNI-Polri.

Dalam keterangannya, Prabowo menyebut lawatan yang berlangsung sejak 19 September itu produktif dan membawa sejumlah capaian penting bagi Indonesia.

“Alhamdulillah perjalanan cukup lama, tapi saya kira bermanfaat dan produktif. Kita mendapat sambutan yang baik di mana-mana. Dan alhamdulillah, pertemuan-pertemuan di PBB juga sangat produktif,” kata Prabowo.

Di New York, Presiden menyampaikan pandangan Indonesia pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurutnya, banyak pemimpin dunia merespons positif sikap Indonesia, khususnya terkait isu konflik Palestina.

“Mudah-mudahan ada terobosan dalam beberapa hari ini. Ya, kita berdoa. Saya melihat ada itikad baik dari banyak pihak. Kita segera butuh gencatan senjata untuk rakyat Gaza dan penyelesaian yang substantif,” ujar Prabowo.

Dalam kunjungan ke Kanada, Indonesia dan Kanada menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) yang disebut Presiden sebagai terobosan penting.

Sementara di Belanda, Prabowo diterima Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan menghasilkan kesepakatan pengembalian 30 ribu artefak bersejarah milik Indonesia.

“Saya kira ada itikad baik dari Belanda untuk memelihara hubungan baik dengan kita,” ucapnya.

Prabowo juga mengungkap sejumlah pimpinan negara menghubunginya langsung untuk menyampaikan apresiasi atas pidato Indonesia di forum PBB.

“Ya, beberapa kepala negara menelpon saya. Ada juga yang mendatangi saya langsung. Mereka terkesan oleh sikap Indonesia yang benar-benar ingin mencari titik tengah,” tandasnya.