Alasan Pramono Ingin Pindahkan Patung Jenderal Sudirman ke Perbatasan Sudirman-Thamrin

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (3/1/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (3/1/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan soal pemindahan lokasi patung Jenderal Sudirman. Ia menyebut, patung ikonik tersebut akan ditempatkan tepat di perbatasan Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

Menurut Pramono, pemindahan lokasi dilakukan agar patung Sudirman lebih mudah dinikmati oleh masyarakat. Posisi baru yang berada di jalur menuju kawasan Dukuh Atas dinilai akan membuat monumen tersebut semakin ikonik.

“Patung itu akan betul-betul berada di perbatasan Thamrin dan Sudirman. Dengan demikian, patung itu bisa dinikmati warga Jakarta, terutama saat terjadi kemacetan karena posisinya akan lebih terlihat,” ujar Pramono dikutip, Sabtu (4/10/2025).

Ia menambahkan, pemerintah provinsi akan mengatur penataan ulang kawasan tersebut agar keberadaan patung semakin representatif.

“Prinsipnya, patung Jenderal Sudirman akan mendapatkan tempat yang lebih baik dan lebih layak,” tegasnya.

Sebelumnya, 

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Provinsi Jakarta akan menggabungkan Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman Baru.

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan integrasi antarmoda di kawasan Dukuh Atas.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan rencana ini sudah dibicarakan dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung. Kedua pihak juga membahas konsekuensi dari proyek ini adalah pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman.

"Kemarin Pak Gubernur menyampaikan bahwa ada kemungkinan memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman. Itu yang semula ada di sisi selatan, akan dipindahkan lebih mendekati ke arah Jalan MH Thamrin," kata Dudy.

Dudy menjelaskan kawasan berorientasi transit atau TOD Dukuh Atas nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi berbasis kereta secara terpadu untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat, yakni Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), Kereta Rel Listrik (KRL), dan kereta bandara.

"Jadi sudah didesain sedemikian rupa sehingga masyarakat dalam melakukan mobilitasnya bisa dengan mudah berpindah dari satu moda ke moda lain di Stasiun Dukuh Atas, Sudirman, maupun BNI City," kata Dudy.

sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: