Harga Pangan Berfluktuasi: Cabai Merah dan Telur Naik, Ayam dan Kedelai Turun
BeritaNasional.com - Pergerakan harga pangan pokok dan strategis nasional pada periode 2–8 Oktober 2025 menunjukkan dinamika yang cukup beragam. Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, sejumlah komoditas mengalami kenaikan signifikan, terutama bawang merah dan cabai merah besar, sementara beras cenderung mulai stabil di level penggilingan.
Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada minggu pertama Oktober bergerak stabil di kisaran Rp6.849–Rp6.853 per kilogram. Begitu pula gabah kering giling (GKG) di penggilingan yang berada pada rentang Rp7.957–Rp7.991 per kilogram.
Untuk produk turunan, beras medium sempat turun tipis dari Rp13.146 menjadi Rp13.003 per kilogram pada 8 Oktober. Sementara beras premium masih bertahan tinggi di angka Rp14.222 per kilogram, menandakan pasokan gabah berkualitas masih terbatas di beberapa wilayah sentra produksi.
Salah satu komoditas yang menunjukkan lonjakan paling signifikan adalah bawang merah. Harga di tingkat produsen naik dari Rp22.463 per kilogram pada 2 Oktober menjadi Rp24.953 per kilogram pada 8 Oktober.
Kenaikan ini dipicu oleh berkurangnya pasokan dari daerah penghasil seperti Brebes dan Nganjuk akibat cuaca ekstrem yang menghambat proses panen. Permintaan tinggi dari pasar modern juga turut memperkuat tekanan harga di tingkat petani.
Harga cabai merah besar juga menunjukkan tren kenaikan cukup tajam, dari Rp34.528 menjadi Rp38.640 per kilogram dalam seminggu. Sebaliknya, cabai merah keriting sempat menyentuh Rp50.345 per kilogram sebelum turun ke Rp43.050 pada 8 Oktober.
Untuk cabai rawit merah, fluktuasi masih terjadi. Setelah sempat menembus Rp30.723, harga kembali turun menjadi Rp29.275 per kilogram. Pergerakan ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan yang masih belum stabil di pasar tradisional.
Pada komoditas hewani, harga telur ayam ras mengalami kenaikan konsisten sepanjang minggu, dari Rp25.988 menjadi Rp26.595 per kilogram. Tren ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan pasca libur panjang serta naiknya harga pakan unggas.
Sebaliknya, harga ayam ras pedaging hidup justru mengalami penurunan dari Rp22.831 ke Rp21.854 per kilogram. Kondisi ini disinyalir akibat kelebihan pasokan dari peternak besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Harga kedelai biji kering lokal menunjukkan pergerakan tidak stabil, sempat naik ke Rp9.658 sebelum turun ke Rp9.000 per kilogram di akhir periode. Sedangkan jagung pipilan kering terus menguat hingga Rp5.807 per kilogram, didorong oleh tingginya kebutuhan industri pakan ternak.
Sementara itu, harga sapi hidup tetap stabil di kisaran Rp52.000–Rp52.600 per kilogram, mencerminkan pasokan daging nasional yang relatif terjaga menjelang akhir tahun.
(Rep/Reihana Hidayati)

GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu







