Kapsul Cacing Bisa Sembuhkan Tifus? Mitos atau Fakta

BeritaNasional.com -  Masyarakat kita mengenal kapsul cacing bisa menyembuhkan penyakit tifus. Bagi penderita tifus biasanya para orang tua menyarankan untuk mengkonsumsi kapsul tersebut. 

Kapsul tersebut biasanya berisi cacing yang diolah sedemikian rupa kemudian menjadi bubuk dan dikemas dalam kapsul lunak. 

Namun apakah kapsul cacing ini betul-betul berkhasiat menyembuhkan tifus? Mitos atau fakta ya...

Yuk simak ulasannya di sini. 

Melansir laman Halodoc, tifus dan infeksi cacing disebabkan oleh penyebab yang berbeda dan memerlukan pengobatan yang berbeda pula.

Maka penting memahami perbedaan mendasar antara kedua kondisi ini agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Apa itu tifus?

Tifus/demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Tipes dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari demam tinggi hingga komplikasi yang serius jika tidak diobati dengan benar.

Bisakah Tifus Diobati dengan Obat Cacing?

 

Di beberapa negara Asia lainnya juga masih mengonsumsi obat cacing untuk mengatasi penyakit tipes.

Obat tersebut adalah Lumbricus sp, yang dipercaya efektif untuk mengatasi demam saat gangguan tersebut terjadi.

Faktanya khasiat dari kapsul cacing tersebut belum mendapatkan pembuktian secara ilmiah dari satu penelitian apa pun.

Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menyebut kapsul cacing Lumbricus sp  tidak menimbulkan efek antibakteri terhadap organisme penyebab penyakit tifus tersebut.

Hal ini disebabkan oleh zat protein yang terkandung di dalamnya tidak dapat membunuh bakteri penyebab gangguan pada saluran pencernaan tersebut, hanya dapat menurunkan demam yang terjadi.

Kamu juga harus tahu jika kapsul cacing yang dijual sembarangan mungkin saja sudah dicampurkan dengan isi kapsul lainnya.

Hal tersebut dapat menimbulkan efek samping yang mungkin saja berbahaya.

Maka dari itu, para ahli medis tidak pernah menganjurkan seseorang dengan penyakit tipes untuk melakukan hal tersebut.