Harga Emas Meroket dan Langka, Bahlil Ungkap Penyebabnya

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:11 WIB
Harga emas meroket dan langka, Bahlil ungkap longsor Freeport pengaruhi pasokan emas Antam . (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Harga emas meroket dan langka, Bahlil ungkap longsor Freeport pengaruhi pasokan emas Antam . (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Di tengah kondisi harga emas yang meroket dan kelangkaan fisik emas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai bahwa longsornya tambang bawah tanah Freeport di Grasberg Block Cave (GBC) mempengaruhi pasokan emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

“Sekarang ini kami lagi melakukan evaluasi total. Jadi, produksi konsentrat di Freeport belum dilakukan secara maksimal, maka dengan demikian pasti mengalami kekurangan pasokan,” ucap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (14/10) yang dikutip Beritanasional.com, Kamis (15/10/2025). 

Diketahui, Antam sudah menjalin kerja sama dengan PT Freeport Indonesia terkait bisnis pembelian sebanyak 30 ton emas. Kerja sama tersebut dilatarbelakangi oleh kebutuhan Antam memenuhi permintaan emas dari masyarakat.

Tambang emas milik Antam yang berlokasi di Pongkor, Jawa Barat, hanya bisa memproduksi 1 ton emas dalam satu tahun. Sedangkan, realisasi penjualan emas Antam pada 2024 berada di angka 43 ton. Tahun ini, Antam menargetkan penjualan emas mencapai 45 ton.

Di sisi lain, kata Bahlil, longsornya tambang bawah tanah Freeport di Grasberg Block Cave (GBC) menyebabkan smelter milik Freeport tidak menuai pasokan konsentrat untuk dimurnikan. Tahap pemurnian konsentrat ini yang nantinya menghasilkan emas.

“Memang sekarang ini adalah refinery emas kita itu kan di Freeport. Kalau 3 juta konsentrat (tembaga) yang diolah oleh smelter, itu menghasilkan 50 sampai 60 ton emas," terangnya.

Oleh karena itu, Bahlil bersama Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno akan membahas langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ke depannya untuk memenuhi kebutuhan Antam.

“Kami lagi membahas dengan Dirjen Minerba langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk kemudian bisa mengoptimalkan kebutuhan daripada Antam terhadap emas itu sendiri,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR di Senayan Jakarta, Senin (29/9), Direktur Utama Antam Achmad Ardianto menyampaikan ketimpangan produksi emas Antam dengan permintaan emas menyebabkan Antam mengimpor emas kurang lebih 30 ton dari Singapura dan Australia.

Ardianto mengusulkan ada aturan yang mengharuskan perusahaan tambang untuk menjual hasil tambang emasnya kepada Antam. Sebab, Antam terkendala ketika mengajukan penawaran pembelian emas kepada perusahaan-perusahaan yang memurnikan emasnya di Antam.

Penawaran tersebut jarang menemui titik kesepakatan karena tersandung oleh pajak dan tidak adanya kewajiban perusahaan tambang untuk menjual emasnya kepada Antam.

“Sebagian (perusahaan tambang) menjual ke perusahaan perhiasan, tetapi ada juga yang diekspor, karena memang peraturannya tidak meng-encourage orang untuk jual (emas) di dalam negeri,” kata Ardianto.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: