Gawat! Menteri LH Ungkap Jakarta dan Bandung Raya Masuk Darurat Sampah

BeritaNasional.com - Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut bahwa Jakarta dan Bandung kini sudah masuk dalam kondisi darurat sampah yang memerlukan penanganan serius untuk menekan timbulan sampahnya.
"Jakarta sudah masuk kedaruratan sampah dan keputusan tentang kedaruratan sampah sebagaimana dimandatkan oleh Perpres tersebut tadi malam sudah saya tandatangani," kata Menteri Hanif usai acara di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
"Bandung juga demikian. Bandung kami mohon izin kepada Bapak Gubernur Jawa Barat untuk segera menyiapkan segala sesuatunya untuk menyelesaikan permasalahan masalah sampah Bandung Raya," tambahnya.
Hanif menjelaskan, pemerintah sendiri sudah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 109 tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan yang di dalamnya terdapat penetapan kondisi kedaruratan sampah yang ditetapkan oleh menteri.
Implikasi dari penetapan kondisi kedaruratan sampah ini, kata dia, mengindikasikan perlunya penanganan secara cepat khususnya pengolahan sampah dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Namun, menurut Hanif, Wilayah Jakarta dan Bandung Raya sendiri belum masuk dalam rekomendasi tujuh lokasi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang diserahkan KLH/BPLH kepada Danantara. Meskipun keduanya mencatat jumlah timbulan sampah harian yang signifikan, ada beberapa syarat yang belum belum dapat dipenuhi untuk pembangunan PSEL. Termasuk ketiadaan lahan dan air untuk operasi PSEL.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik KLH, kata Hanif, pada 2023 setiap harinya wilayah Jakarta menghasilkan sampah 8.600 ton per hari. Dan sepanjang 2023, DKI Jakarta melaporkan total timbulan sampah mencapai 3.141.650 ton.
Dalam periode yang sama, sambung dia, seluruh Jawa Barat menghasilkan 22.019 ton sampah per hari. Secara khusus untuk wilayah Kota Bandung 1.609 ton per hari, Kabupaten Bandung 1.301 ton, dan Kabupaten Bandung Barat 742 ton. Untuk Jawa Barat, dalam periode 2023 terdapat 8.037.083 ton sampah yang dihasilkan wilayah tersebut.
Oleh karena itu, Hanif mengingatkan bahwa PSEL tidak akan menyelesaikan isu sampah di Tanah Air secara instan. Hal itu mengingat PSEL diproyeksikan hanya mengurangi sampah sekitar 33 ribu ton per hari, dari jumlah timbulan 143 ribu ton per hari.
"Jadi masih ada 100 ribu ton per hari yang harus kita pikirkan. Di antaranya melalui kerjasama dengan RDF dari industri semen. Kemudian akan kita kembangkan melalui pembangunan fasilitas-fasilitas menengah dan kecil di seluruh Tanah Air," tandas Hanif.
Sumber: Antara
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 14 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 12 jam yang lalu