Prabowo Bicara Soal Antikorupsi dan Integritas di Hadapan Steve Forbes

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 15 Oktober 2025 | 22:30 WIB
Presiden prabowo dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025. (Foto/Tangkapan Layar)
Presiden prabowo dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025. (Foto/Tangkapan Layar)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya keteladanan dalam upaya memerangi korupsi, terutama di lingkungan pemerintahan.

Dalam dialog bersama Steve Forbes di acara Forbes Global CEO Conference 2025, Prabowo mengungkapkan pengalaman pribadinya saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Kala itu, ia langsung mengambil sikap tegas dengan melarang seluruh anggota keluarganya terlibat dalam proyek-proyek di lingkungan Kementerian Pertahanan.

“Ketika saya jadi Menteri Pertahanan, malam pertama saya langsung panggil semua keluarga dan saya bilang, dengar ya, saya Menteri Pertahanan sekarang. Kalian tidak boleh ikut proyek atau kontrak pertahanan,” kata Prabowo di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Tak lama setelah itu, kata Prabowo, salah satu keponakannya datang dengan membawa proposal proyek. Namun, ia langsung menolak secara tegas.

“Suatu hari, keponakan saya datang bawa proyek. Saya bilang, kamu tidak pernah kerja di bidang pertahanan, kamu tidak mengerti soal ini, jadi jangan. Cari bisnis lain saja,” ujarnya.

Ketegasan Prabowo tak berhenti di situ. Dalam sebuah rapat internal, ia mendapat laporan tentang daftar proyek yang ternyata juga melibatkan nama-nama keluarganya.

“Suatu kali, kami mengadakan konferensi proyek pertahanan di Kementerian Pertahanan. Kepala logistik saya melapor, ada tiga perusahaan dalam daftar pendek, perusahaan A, B, dan C,” ujarnya.

“(Kepala logistik bilang) Pak, di Perusahaan C ada salah satu keponakan Bapak. Coret. Lanjut ke daftar berikutnya. ‘Oh ya, Pak, di proyek ini juga ada keponakan Bapak yang lain.’ Coret lagi. Saya coret semua keluarga saya dari daftar,” lanjut Prabowo.

Ia mengakui bahwa sikap tegas tersebut sempat menimbulkan ketegangan dalam hubungan keluarga.

“Setelah itu, saya jadi agak sulit bertemu dengan keponakan-keponakan saya selama tiga atau empat bulan. Tapi ya, mau bagaimana pun, kita harus memberi contoh. Itu tidak mudah, tapi memang harus dilakukan,” tandasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: