Ketua MPR RI Bangga Presiden Prabowo Berperan dalam Perdamaian Palestina-Israel

BeritaNasional.com - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengaku bangga pada Presiden RI Prabowo Subianto, yang ikut berperan dalam perdamaian antara Israel dan Palestina di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir, Senin (13/10) lalu.
Hal ini disampaikan Muzani saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Aceh, Rabu (15/10) pagi tadi. Muzani mengatakan Indonesia tetap pada komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan upaya mewujudkan perdamaian dunia betul-betul disuarakan Indonesia.
“Yang kita ikut bergembira, bangga dan senang dalam proses perdamaian itu pemimpin Indonesia Presiden Prabowo terlibat di dalam proses bersejarah ini. Presiden Prabowo mendapat pujian berkali kali dari Presiden Amerika Trump,” kata Muzani melalui keterangan tertulisnya.
Dalam pidatonya, mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra ini menyebut bahwa proses perdamaian antara Palestina dan Israel, yang mana Prabowo memiliki peran penting dalam proses perundingan perdamaian.
Menurut Muzani, Prabowo sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 telah berkomitmen untuk terus berjuang mendukung kemerdekaan Palestina. Komitmen itu ditegaskan kembali di hadapan para pemimpin dunia dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September 2025 lalu.
“Bahwa Presiden Prabowo membela Palestina di berbagai pidatonya itu karena bagian dari kewajiban kita sebagai sesama bangsa Muslim untuk membantu meringankan beban Gaza,” ujar Muzani.
“Di situ Presiden, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengakui Israel jika Palestina belum merdeka sebagai negara yang bebas dari penjajahan. Ini adalah sikap tegas Presiden Prabowo yang disampaikan di banyak kesempatan,” tambahnya.
Muzani memandang, persatuan dan stabilitas politik adalah syarat utama sebuah negara melakukan pembangunan. Tidak sedikit rakyat di berbagai negara mengalami kesengsaraan akibat konflik berkepanjangan.
“Kita lihat juga di banyak negara Timur Tengah yang berkonflik itu terjadi karena tidak adanya persatuan sehingga akibat perang itu, mereka tidak bisa melaksanakan pembangunan,” tuturnya.
Oleh karena itu, Muzani menekankan, persatuan dan kesatuan menjadi fondasi sebuah bangsa untuk bisa maju. Dia mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat ikut menjaga keharmonisan NKRI.
“Tidak ada pembangunan tanpa persatuan. Kontribusi Aceh terhadap bangsa Indonesia tidaklah kecil. Marilah kita terus berbuat baik untuk rakyat, bangsa, dan negara. Adik-adik teruslah belajar dan membaca karena dengan membaca kita bisa memahami banyak literasi yang menambah wawasan kita sehingga para mahasiswa dan mahasiswi Syiah Kuala bisa berinovasi berkreasi dalam rangka membangun negeri,” seru Muzani.
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 11 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 12 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 9 jam yang lalu